Scroll untuk baca artikel
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
previous arrow
next arrow
Infrastruktur & PropertyPolitik

Pedagang Pasar Inpres Keluhkan Sarana dan Akses Pasar

×

Pedagang Pasar Inpres Keluhkan Sarana dan Akses Pasar

Sebarkan artikel ini

mediasumutku.com | ASAHAN –Para pedagang mengeluhkan sarana dan akses pasar terutama pada pasar rakyat tradisional. Pasalnya, kondisi pasar tradisional maupun semi modern di Kabupaten Asahan saat ini jauh dari kata baik. Seperti, masalah banjir, sampah serta kesemrawutan menjadi hal yang paling banyak dibicarakan para pedagang.

Hal itu dikeluhkan pedagang maupun pengunjung pasar Inpres Kisaran di Jalan H Misbah kepada Rosmansyah S.TP saat mengunjungi lokasi perbelanjaan tersebut bersama pasangan politiknya, Winda Fitrika, Minggu (11/10/2020).

“Kalau di pajak ini pak, masalah nya itu itu saja. Misalnya banjir, sampah jadi orang tak nyaman belanja. Mohon dibuatkan kami tempat berjualan yang enak, bagus jadi orang belanja atau jualan lebih mudah,” keluh salah seorang pedagang pasar inpres, boru Simbolon.

Baca Juga:   Dituding Tidak Transparan, Ini Penjelasan Dinsos Padangsidimpuan

Menyikapi persoalan itu, Rosmansyah yang merupakan calon Bupati Asahan nomor urut 3 itu menyatakan telah memahami  persoalan warganya. Iapun menjelaskan, ke depan penanganan pasar baik tradisional maupun modern di Kabupaten Asahan membutuhkan penanganan khusus seperti membentuk satuan kerja khusus berbentuk PD Pasar.

“Saya mendengarkan semua keluhan yang disampaikan oleh pedagang. Kedepan akan kita buat PD Pasar untuk melakukan tata kelola manajemen pasar yang lebih baik,” ucapnya.

Dalam kesempatan itu mereka juga menyambangi pasar inpres II di Jalan Diponegoro Kisaran yang berlantai III yang telah banyak ditinggal oleh para pedagang sejak diresmikan oleh almarhum Bupati Asahan Taufan Gama Simatupang pada tahun 2017 lalu.

Baca Juga:   Putra Menkumham Gandeng Samera Propertindo Bangun SAM City

“Inilah yang menjadi tugas kita. Kedepan, pasar harus memiliki konsep penataan dan pengelolaan yang jelas,” ucapnya. (MS10)