Scroll untuk baca artikel
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
previous arrow
next arrow
Headline

Pemkab Karo Gelar Rapat Evaluasi Relokasi Tahap III, Terselip Perambahan Hutan Karo- Langkat

×

Pemkab Karo Gelar Rapat Evaluasi Relokasi Tahap III, Terselip Perambahan Hutan Karo- Langkat

Sebarkan artikel ini
Mediasumutku.comI KARO-Pemerintah Kabupaten Karo bersama BNPB, BPBD Propinsi Sumut, Kehutanan Provinsi sumut, BPKP perwakilan Sumut dan Forkopimda Kab karo  menggelar  rapat evaluasi dan langkah langkah percepatan Relokasi tahap III yang sedang dilaksanakan di Siosar Senin (25/11/19) di ruang rapat bupati karo.
Bupati karo Terkelin Brahmana mengemukakan Rapat ini merupakan evaluasi permasalahan dan progress pelaksanaan sekaligus untuk merumuskan langkah langkah pelaksanaan yang perlu  sinergikan. “Sehingga kegiatan Relokasi dapat terlaksana dengan baik dan cepat serta akuntabel,” ujarnya.
Sebagaimana kita ketahui bersama terdapat beberapa kendala teknis maupun non teknis dalam pelaksanaan seperti cuaca musim hujan, kesiapan personil, Pelaksana kegiatan dan saling keterkaitan kegiatan satu dengan yang lainnya.
“Untuk itu dalam rapat ini, pemda karo  siap menerima saran dan masukan atas kondisi dan situasi saat ini sekaitan dengan pelaksanaan Relokasi yang sedang berlangsung,” papar Bupati.
Selain masalah diatas, Terkelin Brahmana menyebutkan mengenai  adanya  instruksi Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi secara lisan menegaskan maraknya perambahan hutan diwilayah Tahura sekitarnya.
“Aku jalan tembus Karo-Langkat, dengar  ada isu mengatasnamakan pengungsi Sinabung dalam melakukan perusakan hutan,” katanya.
“Untuk itulah selesai pembahasan evaluasi ini, agar bersama kita ambil langkah langkah kongkrit percepatan Relokasi tahap 3 kiranya dapat dirumuskan dalam penanganan terhadap perambahan tersebut dalam hal ini dinas kehutanan provinsi Sumut juga  menyampaikan konsep penanganan atas permasalahan tersebut,” ngkapnya.
Sementara kepala BPBD Propinsi Sumatera Utara Riadil Akhir Lubis membenarkan terkait perambahan hutan Tahura dan Karo – Langkat adalah atensi Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi.
“Tahun 2020 mendatang kita sudah anggarkan dari Provsu untuk melakukan pembersihan warga yang mengatasnamakan pengungsi, ini sudah komitmen pak Gubsu,” andas Riadil.
Senada dikatakan Dandim 0205 /TK Letkol Inf Taufik Rizal, jajarannya siap melakukan pembersihan oknum oknum yang berkeliaran yang mengatasnamakan pengungsi.”Apabila pihak Provsu meminta, kita akan bantu sesuai aturan main,” capnya.
Lanjut Taufik menegaskan dijajaran  wilayahnya akan melakukan penindakan tegas, terhadap oknum oknum TNI sebagai beking. “Akan kita serahkan ke Polisi Militer untuk diproses,  biar clear jangan nanti jual jual nama, begitu juga ada oknum polisi akan ditangani oleh Divisi Propam,” tegasnya.
“Untuk itu kedepan mari buatkan pos tim  terpadu wilayah kab. Karo  yang ditempatkan di Batas Karo Langkat dan sebaliknya juga pos tim terpadu wilayah  Langkat ditempatkan diwilayah perbatasan juga, ini bertujuan mengantisipasi pencegahan perambahan berulang kembali,” imbuhnya.
Dilain sisi kepala UPT kehutanan Tahura Provinsi Sumatera Utara Ramlan Barus menilai ada peningkatan perambahan hutan di karo Langkat atas nama pengungsi dalam catatan sebelumnya hanya terdata berjumlah 31 Kepala keluarga, ternyata sekarang tahun 2019 ini sesuai hasil investigasi dan Kades setempat melonjak sangat tinggi menjadi 296 Kk.
“Ironisnya, temuan kami di lapangan sudah banyak masyarakat sesuai data sudah melakukan transaksi jual beli tanah baik dari kab. karo maupun dari kab. Langkat. Bahkan tidak segan segan tanah tersebut sudah  sertifikat  Grand Sultan (pengakuan bekas hak),” sebut Ramlan.
Turut hadir dalam acara ini Direktur peningkatan dan pemulihan fisik Kedeputian Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB Taufik Kartiko, Liaison officer (LO Kolonel Inf Yufti Senjaya, Ketua DPRD Karo Iriani Tarigan,  BPKP perwakailan propinsi (Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan) kejaksaan, polres Tanah karo, Asisten 1 pemerintahan Drs Suang Karo-karo, Kepala BPBD Propinsi Riadil akhir Lubis, para OPD dan kontraktor PT Sakarnas, Kabid hasil produksi hutan kehutanan Propinsi sumut Meri Carolina dan para camat.(MS4)
Baca Juga:   Catat ! Ternyata Ada 60 PDAM Berstatus Tidak Sehat