Scroll untuk baca artikel
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
previous arrow
next arrow
dpdreiEkonomiHeadlineInfrastruktur & Property

Penurunan Suku Bunga Diharapkan Dongkrak Bisnis Properti

×

Penurunan Suku Bunga Diharapkan Dongkrak Bisnis Properti

Sebarkan artikel ini

Medan, Mediasumutku.com Sebulan yang lalu, Bank Indonesia (BI) telah mengeluarkan kebijakan penurunan suku bunga acuan sebanyak 25 basis points (bps). Dengan demikian, tren suku bunga bisa berada di level 5,75 persen.

Kebijakan penurunan suku bunga yang dilakukan pada bulan Juli lalu ini dilakukan untuk mendorong perlambatan ekonomi di Indonesia dan mendongkrak pertumbuhan sektor properti di Tanah Air.

Hal itu dikatakan pengamat ekonomi Gunawan Benjamin melalui surat elektronik yang diterima Mediasumutku.com, Kamis (22/8/2019).

Dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI pada bulan Agustus ini, ujar Gunawan, tidak semua pelaku pasar mendukung adanya penurunan suku bunga tersebut.

Gunawan menyebutkan, hal ini seiring dengan tren nilai tukar Rupiah yang masih dalam kategori stabil. Di samping itu, Gunawan mengatakan The Fed (Bank Sentral Amerika Serikat) juga belum memberikan adanya pelonggaran suku bunga lanjutan.

Baca Juga:   Tim Tabur Intelijen Kejati Sumut Tangkap Tersangka DPO Korupsi Videotron

“Sehingga BI juga harus mempertimbangkan arah kebijakan yang tepat terkait suku bunga acuan,” kata pengajar di sejumlah kampus ternama di kota Medan ini.

Ia lalu mengungkapkan fakta, tidak hanya indeks harga saham gabungan (IHSG) yang diserang aksi wait and see, saham-saham di bursa global juga memghadapi situasi yang sama.

Kata Gunawan, keputusan penurunan lanjutan suku bunga The Fed direspon 50 persen akan terjadi dan 50 persen tidak akan terjadi.

“Hal ini seiring dengan respon The Fed yang cenderung akan mempertahankan suku bunga acuannya. Sementara Presiden AS Donald Trump kembali mempengaruhi The Fed untuk menurunkan suku bunga acuan The Fed seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang melambat,” ujar Gunawan.

Baca Juga:   BI Putuskan Tahan Suku Bunga Acuan di Juni 2021

Sementara itu, Gunawan melihat nilai tukar Rupiah terhadap Dólar AS berhasil menguat tipis 0,11% atau berada di kisaran level Rp 14.250/USD.

Saat ini, kata dia, pergerakan Rupiah menjadi yang paling sensitif terkait adanya keputusan dalam RDG BI pada 21-22 Agustus 2019.

“Diharapkan langkah kebijakan BI memberikan respon positif bagi pergerakan Rupiah di masa depan,” tegas Gunawan Benjamin. (MS1/MS1)