Scroll untuk baca artikel
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
previous arrow
next arrow
Ekonomi

Perang Dagang Seret Harga Batubara

×

Perang Dagang Seret Harga Batubara

Sebarkan artikel ini
<p>Bongkar muat batubara dari kapal ke truk pengangkut di pelabuhan Tanjung Priok Jakarta Utara, Rabu (11/3). Batubara ini akan dikirim dan digunakan sebagai bahan bakar pembuatan semen di Bogor Jawa Barat. Salah satu komponen terbesar dari beban pokok pendapatan perusahaan semen adalah bahan bakar dan listrik. Dengan penurunan harga batubara global dan harga minyak perusahaan semen bisa menekan biaya dan meningkatkan efisiensi. KONTAN/Cheppy A. Muchlis/11/03/2015</p>

mediasumutku.com | JAKARTA – Walaupun sempat mencatatkan harga tertinggi pada 30 Januari mencapai US$ 97,85 per metrik ton, harga batubara ditutup menurun year to date (ytd) sepanjang 2019. Harga batubara melemah pada penutupan akhir tahun 2019.

Pada 31 Desember 2019, harga batubara berjangka ICE Newcastle ditutup di posisi US$ 67,70 per metrik ton atau turun 27,86% ytd dari US$ 93,85 per metrik ton.

Harga batubara melorot hingga hampir 30% semenjak Januari hingga Desember setelah harga bergerak landai di akhir tahun. Direktur Utama PT Garuda Berjangka Ibrahim menjelaskan, harga batubara anjlok disebabkan oleh perang dagang.

Perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China berdampak signifikan kepada harga batubara. Pasca perang dagang harga komoditas berguguran serta pertumbuhan ekonomi melambat.

Baca Juga:   Larikan Sepeda Motor di Warung Tuak, Pelaku Babak Belur di Hajar Massa

Namun menurut Ibrahim, harga batubara diproyeksikan dapat meningkat untuk tahun depan. “Investor yakin jika fase pertama (perjanjian) ditandatangani maka fase kedua juga. Setelah perang dagang pengatrolan batubara akan masif,” kata Ibrahim.

Selain optimisme selesainya perang dagang, harga batubara juga akan didongkrak oleh kebutuhan domestik. “Kebutuhan batubara dalam negeri masih cukup besar. Kemungkinan PLN juga akan melakukan akuisisi terhadap perusahaan batubara,” tambah Ibrahim.

Ibrahim memproyeksikan dengan adanya titik terang perang dagang serta dorongan domestik, harga batubara dapat menyentuh level tertinggi di US$ 80 per metrik ton pada tahun ini. “Itu kemungkinan besarnya,” tandas Ibrahim.