Scroll untuk baca artikel
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
previous arrow
next arrow
Ekonomi

Pergerakan Saham ANTM Menguat 2,45% Selama Sepekan

×

Pergerakan Saham ANTM Menguat 2,45% Selama Sepekan

Sebarkan artikel ini

mediasumutku.com | JAKARTA – Melalui rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB), kuorum merestui Dana Amin untuk menampuk jabatan Direktur Utama (Dirut) menggantikan Arie Prabowo Ariotedjo.

Selain dirut, emiten penghuni Indeks Kompas100 ini juga menunjuk Anton Herdianto sebagai Direktur Keuangan dan Risono sebagai Direktur Pengembangan Usaha yang baru.

Pasca perombakan direksi hari ini, saham ANTM naik tipis 0,60% ke level Rp 835 per saham. Penguatan ini melengkapi pergerakan saham ANTM yang telah menguat 2,45% selama sepekan.

Analis Artha Sekuritas Nugroho Rahmat Fitriyanto menilai, penguatan saham ANTM hari ini merupakan salah satu indikator bahwa pasar merespon positif penunjukan Dana Amin sebagai nahkoda baru emiten logam ini.

Baca Juga:   Bantuan Subsidi Upah Diharapkan Dorong Konsumsi Rumah Tangga

Nugroho menilai, Dana Amin memiliki kapabilitas yang mumpuni di bidang logistik. Hal ini dapat menjadi momentum bagi ANTM untuk memperbaiki sisi logistik. Sebab, ANTM memiliki beberapa komoditas yang tambangnya tersebar di beberapa tempat di tanah air.

Nikel misalnya, ANTM memiliki tambang nikel yang berlokasi di beberapa lokasi mulai dari Halmahera hingga Pomalaa.

“Kami melihat sebenarnya ada added value dari direktur utama yang baru ini untuk penurunan biaya logistik karena memang Dirut yang baru ini ahli di bidang logistik,” ujar Nugroho.

Dana Amin yang merupakan lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB) ini pernah menjabat sebagai General Manager Operation di Maersk Line Indonesia, sebuah perusahaan logistik asal Denmark selama enam tahun, mulai dari 2003-2006.

Baca Juga:   Pasca Dialog AS Dan China, Pasar Keuangan Menguat

Sementara pada 2012-2014, Dana Amin diamanahkan untuk menjabat Direktur Operasional PT Pelabuhan Indonesia II (Pelindo II).