mediasumutku.com | MEDAN – Pengembangan sektor pariwisata di Sumatera Utara sangat dipengaruhi oleh adanya penelitian dan pengembangan dari kalangan akademisi. Dimana hasil kajiannya bisa diterapkan langsung ke masyarakat.
Hal itu disampaikan Ketua LLDikti Wilayah 1 Prof Dian Armanto pada acara Webinar Nasionel TMP dengan tema “Membangkitkan Gairah Pariwisata Sumatera Utara dan Indonesia Di Masa Pandemi Covid-19”, Sabtu (3/10/2020).
“Perguruan Tinggi Negeri dan Perguruan Tinggi Swasta (PTN dan PTS) yang beroriesntasi pada bidang kepariwisataan dapat memberikan dampak perubahan yang lebih bagus terhadap sektor kepariwisataan di Sumatera Utara,” katanya.
BACA JUGA : Bupati Taput Nikson Nababan : Pariwisata Salah Satu Sumber PAD Tapanuli Utara
PTN dan PTS bisa berkontribusi dengan basis kepada nilai–nilai kebudayaan lokal yang sudah ada demi membangun perekonomian yang lebih bagus ke depannya.
Sama halnya dengan yang disampaikan Akademisi dari Universitas Prima Indonesia, Arjon Turnip. Bahwa, pemasaran dan promosi wisata yang dibutuhkan saat sekarang ini adalah dengan menggunakan unsur Penta – Helix. Yang terdiri dari unsur akademisi bisnis, pemerintahan, hingga media melalui sinergi Indonesia Incorporated 3S – 3B yaitu : size getting bigger, scope getting broader, dan skill getting better. Kemudian Broader, Better, Together.
Alasan 3S–3B adalah Danau Toba masuk kedalam kawasan strategis Nasional kedua di Indonesia.
“Untuk pengembangannya dibutuhkan sinergi yang sangat erat antara pemerintah daerah dan pemerintah pusat. Jika sinergi ini dapat dibangun dengan baik, maka sektor kepariwisataan akan mudah dipasarkan,” paparnya.
