Scroll untuk baca artikel
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
previous arrow
next arrow
Teknologi

Pesawat NASA Lewati ‘Ujung Dunia’, Begini Kondisi di Sana

×

Pesawat NASA Lewati ‘Ujung Dunia’, Begini Kondisi di Sana

Sebarkan artikel ini

Mediasumutku.comI Florida-Sejarak 18 miliar kilometer dari Bumi, ada batas yang menandai tepian jangkauan sinar Matahari atau tepi Tata Surya kita dan permulaan dari ruang antar bintang, interstellar, ujung dunia yang misterius. Pesawat NASA, Voyager 2, menembus batas yang super jauh tersebut tahun silam dan kini apa yang ia temukan dipaparkan ilmuwan.

Voyager 2 sudah terbang lebih dari 40 tahun yang lalu. Ia menjadi wahana antariksa kedua yang sampai di tepi Tata Surya setelah Voyager 1. Voyager 2 sebenarnya diluncurkan sebulan lebih awal tapi tiba lebih lambat karena jalurnya lebih jauh. Ia sempat menjepret planet Uranus dan Venus dari jarak dekat.

Voyager 2 telah meninggalkan heliosphere, yaitu area antariksa dengan Matahari di pusatnya. Hebatnya, perangkat penelitian masih berfungsi dengan baik walau sudah beberapa dekade usianya.

Baca Juga:   Telkomsel Jangkau Akses Broadband 4G Hingga Pelosok

“Wahana Voyager menunjukkan pada kita bagaimana Matahari berinteraksi dengan benda yang memenuhi antariksa di antara bintang-bintang dan galaksi Bima Sakti,” kata Ed Stone, ilmuwan dan profesor fisika di Caltech.

Dikutip dari detikINET dari Universe Today, baik Voyager 1 dan Voyager 2 menunjukkan bahwa plasma, substansi mirip gas, di ruang antar bintang lebih padat dibandingkan di heliosphere. Diketahui pula bahwa plasma antar bintang juga lebih dingin suhunya.

Batas antara heliosphere dengan ruang antar bintang disebut sebagai heliopause.”Kami melihat bahwa kepadatan plasma di heliopause meningkat dalam jumlah sangat besar,” ucap Profesor Daon Gurnett dari University of Iowa.

Penemuan tersebut mengindikasikan pula bahwa heliosphere berbentuk simetris. Voyager 2 juga mendukung temuan Voyager 1 jika medan magnet di heliopause paralel dengan medan magnet di dalam heliosphere.

Baca Juga:   Garda Medika Asuransi Astra Raih Marketeers OMNI Brands of The Year 2023

Dengan data yang didapat dari Voyager 2, ilmuwan juga mencoba memahami bagaimana angin Matahari berinteraksi dengan angin antar bintang, yang terdiri dari partikel partikel dari bintang lain.

Terdapat batas yang jelas antara heliosphere dengan ruang antar bintang. “Ide lama bahwa angin surya secara gradual hilang menuju ruang antar bintang tidak benar. Ditunjukkan oleh Voyager 2 dan sebelumnya Voyager 1 bahwa ada batas yang jelas di sana,” cetus Don.

Voyager 2 tidak pernah diprediksi akan bertahan dan mencapai perjalanan sejauh itu. Sudah 42 tahun mengelana, waktu yang akan menjawab sampai kapan ia berpetualang menjelajah luar angkasa.(Sit/detik.com)