Scroll untuk baca artikel
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
previous arrow
next arrow
Hiburan

Petani di Batu Bara Panen Singkong Raksasa Berat 20 Kg Lebih

×

Petani di Batu Bara Panen Singkong Raksasa Berat 20 Kg Lebih

Sebarkan artikel ini

mediasumutku.com | BATUBARA – Seorang petani di Desa Dahari Selebar, Kecamatan Lima Puluh, Kabupaten Batu Bara Sumatera Utara memanen singkong raksasa berukuran tak biasa dengan panjang hampir dua meter dan memiliki bobot 20,47  kilogram.

Singkong yang bagi masyarakat sekitar menyebutnya dengan ubi tersebut,
kemudian videonya ramai beredar di sosial media,  Rabu (10/2/2021) kemarin.

“Teringin makan ubi kayu. Digali didepan rumah, subhanallah terkejut melihat ubi sebesar ini,” kata pemilik akun Zuraida M Nor.

Pemilik kebun, sekaligus petani yang pertama kali menanam ubi tersebut bernama Jais (40). Ia mengaku, awalnya tak mengira bisa menemukan ubi / singkong yang telah ditanamnya hampir setahun lalu di ladang belakang rumahnya.

Baca Juga:   Edy Rahmayadi Apresiasi Kreativitas Kabupaten Batubara Luncurkan Bus Dapur Umum

“Ini di panen kemarin (Selasa). Kepingin makan ubi goreng, jadi dicabut lah. Ini kan (singkong) ubi roti,” kata Jais.

Namun, ia kaget ketika batang singkong yang dicabutnya, ia sempat kewalahan saat menggali tanah dengan tangan kosong dan mengambil cangkul karena singkong yang didapat berukuran besar.

“Heran juga, kok makin di gali makin besar ubinya. Sempat juga terpikir, ini ubi apa bukan,” terangnya.

Alhasil, Jais meminta, bantuan rekannya untuk mengangkat singkong tersebut dari permukaan tanah. Namun, setelah tercabut, singkong di bawa ke rumah dan jadi tontonan para tetangga hingga di unggah ke sosial media. Banyak warga mengabadikan foto singkong tersebut.

“Beratnya pas ditimbang 20,47 kilogram. Niat awal untuk memasaknya gak jadi, kami simpan dulu karena jarang ada ubi begini,” katanya sembari menjelaskan bagi warga sekitar singkong tersebut biasa dinamakan ubi roti. (MS10)

Baca Juga:   Pancasila Benteng Bangsa dalam Menghadapi Ancaman Idiologi Asing