Scroll untuk baca artikel
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
previous arrow
next arrow
Perkebunan & Pertanian

Petani Karo Berpotensi Lebih Hidup Di Ibu Kota Baru

×

Petani Karo Berpotensi Lebih Hidup Di Ibu Kota Baru

Sebarkan artikel ini

mediasumutku.com| MEDAN- Merupakan sebuah rencana sekaligus gerakan mengajak warga Tanah Karo yang memiliki proyeksi jangka panjang mengawali sebagai petani di Kalimantan Timur, yang akan di persiapkan pemerintah sebagai Ibu Kota Baru Republik Indonesia.

Mengingat, luas lahan produktif (lahan pertanian) untuk lahan pertanian di Karo jika dibagikan dengan jumlah penduduk hasilnya 0.4 Ha Per KK, artinya banyak penduduk di kabupaten Karo sudah tidak punya Tanah (Petani Tak Bertanah).

Selain faktor krisis, kepemilikan tanah berkurang dan habis karena pembagian secara kultur dikeluarga, misal awalnya tanah keluarga di tahun 60 an, luasnya 4 Hektar, ada anak laki-laki 4, ditahun 90 an mereka berbagi warisan, masing-masing sisa 1 Ha per KK, ditahun 2020, rata-rata mereka punya anak 2-3 orang sudah dibawah setengah hektar, tidak jarang, agar adil karena tidak terbagikan, tanah tersebut sering kali harus dijual.

Tokoh sekaligus penggagas dalam program ini, Heben Heser Ginting mengatakan, untuk konteks saat ini, jika seorang keluarga memiliki 3 orang anak maka 2 orang harus merantau, hanya 1 orang yang tinggal di Karo, jika tidak ini akan muncul persoalan baru untuk jangka panjang.

Baca Juga:   Edy Rahmayadi Ajak Aktivis Kehutanan Bantu Permasalahan Hutan di Sumut

“Maka soal kepemilikan lahan di Karo harus diubah, lahan warisan keluarga tidak dibagikan dan tidak dijual, tapi dimiliki secara kolektif di internal keluarga dan jika ada uang hasil usaha, melakukan ekspansi pembelian tanah diluar kabupaten Karo dan melakukan perpindahan,” katanya, Kamis (15/10/2020).

Disisi lain katanya, potensi sumber daya manusia di kabupaten Karo sebagai petani cukup baik, ini menjadi modal utama bagi warga Karo untuk memulai usaha pertanian, masyarakat Karo sudah menjadi petani turun-temurun.

“Sejak erupsi gunung Sinabung, program relokasi bagi saya tidak berhasil, karena korban erupsi gunung sinabung rata-rata adalah petani handal yang selama ini tinggal di ring gunung sinabung dengan ketinggian 1200-1300 mdpl, dipaksa relokasi di Siosar ring Gunung Sibuatan di ketinggian 1600-1800 mdpl, lahan maksimal hanya didapat setengah hektar (5000 m) dan tinggal dirumah mirip barak tentara,” katanya.

Baca Juga:   PT Bridgeston Minta Dukungan Perpanjangan ke Pemkab Asahan

Masyarakat Sinabung akan sejahtera jika diberi tanah dan modal kerja dan rumah sementara diatas lahannya. Jika hasil pertaniannya berhasil, dengan sendirinya mereka akan membangun rumahnya permanen. Yang perlu dibantu adalah penyuluhan pertanian modern dan mengarahkan pembeli dan membuka pasar hasil bumi.

“Perpindahan ke Kalimantan Timur sebagai petani adalah sebuah pilihan baik untuk saat ini, memiliki masa depan menyambut Ibu Kota Baru. Masa depan ada sana setelah jadi petani, anak bisa jadi pedagang dan usaha lainnya serta bisa mengecap pendidikan karena terbiayai dari hasil tani,”ungkapnya.

Latar belakang beliau sebagai pengusaha penambang Batu-bara di Kalimantan Timur dan usaha Property di Jakarta, Banten, Jawa Barat dan Lampung dan memiliki lahan ratusan hektar di Kalimantan Timur yang sudah dipersiapkan menjadi percontohan untuk memulai program ini.

“Pelakasana Program ini di Kalimantan Timur adalah Yayasan Rajutan Kasih Abadi (YRKA), sekaligus juga sebagai penjamin suksesnya program ini. Termasuk memfasilitasi Bupati Karo bertemu dengan Gubernur Kalimantan Timur, dan bupati Kutai Kartanegara, dan YRKA juga menarik dukungan dari Lintas Kementerian terkait, karena ini menyangkut Program Ketahanan Nasional dan ikut serta mensukseskan program nasional tentang Ibu Kota baru RI,” katanya.

Baca Juga:   Warga Berharap PTPN IV Unit Ajamu Tetap Berkontribusi

Menanggapi hal ini, Bupati Karo, Terkelin Brahmana sangat merespon pemaparan yang disampaikan Heben. Dia bahkan, lagsung diarahkan dinas terkait untuk segera merespon dengan meminta draf rencana program tersebut secara lengkap.

“Saya sangat mendukung program ini, sebab dapat membantu perkembangan ekonomi yang lebih baik bagi masyarakat Karo terutama para petani. Semoga ini bukan hanya sebuah harapan, melainkan mimpi yang akan menjadi kenyataan,” ujarnya.

Lain sisi, situasi perpolitikan Karo dalam pilkada saat ini cukup hangat, namun Bupati Karo Terkelin Brahmana dan Heben Heser Ginting tidak ikut dalam bursa pilkada 2020, Dan sepakat untuk mensukseskan Pilkada Damai, Bersih, Jujur dan Adil mendukung KPU Karo sebagai penyelenggara.(MS11)