Scroll untuk baca artikel
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
previous arrow
next arrow
EkonomiHeadlineSumut

Program KAMPOENG KADIN Sumut, Dr Martono Anggusti: “Semua Harus Bertanggungjawab terhadap Sampahnya Sendiri.”

×

Program KAMPOENG KADIN Sumut, Dr Martono Anggusti: “Semua Harus Bertanggungjawab terhadap Sampahnya Sendiri.”

Sebarkan artikel ini

Medan, Mediasumutku.com– Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sumut menggelar program “KAMPOENG KADIN” yang berbasiskan pendekatan pada lingkungan hidup. Program ‘KAMPOENG KADIN” iini merupakan pilot project dan akan dilanjutkan pada “KAMPOENG KADIN” lainnya.

“Program KAMPOENG KADIN yang pertama ini kami gelar di Kantor Kelurahan Tegal Sari III, kawasan Bromo, Gang Dame Jalan Santun, Kelurahan Tegal Sari III, Kecamatan Medan Area, Medan, pada hari Kamis (15/8/2019) lalu,” ujar Ketua Umum Kadin Sumut Ivan Iskandar Batubara, kepada para wartawan di Medan, Selasa (20/8/2019).

Saat itu Ivan didampingi sejumlah pengurus Kadin Sumut seperti Direktur Eksekutif Hendra Utama dan Wakil Ketua Umum Dr Martono Anggusti yang juga mengoordinir kegiatan KAMPOENG KADIN di Kelurahan Tegal Sari III tersebut.

Baca Juga:   21 Pasien Covid-19 di Sumut Sembuh

Baca juga: Ketua REI Sumut Sambangi Dapur Redaksi Mediasumutku.com

“Program KAMPOENG KADIN merupakan program KADIN Sumut bidang corporate social and responcibility (CSR) dan lingkungan hidup di bawah koordinasi Wakil Ketua Umum Bapak Dr Martono Anggusti. Program ini merupakan sebagai satu-kesatuan dengan KADIN di bawah kepemimpinan Ketua Umum Kadin Sumut Ivan Iskandar Batubara,” tambah Hendra Utama.

Hendra Utama menambahkan, melalui program ini, KADIN Sumut ingin menggerakan kepedulian perusahaan-perusahaan melalui CSR-nya bersama dengan masyarakat setempat untuk memperbaiki ekosistem lingkungannya masing-masing.

Pegiat lingkungan dan praktisi pembuatan eco enzym, Bathara Yusuf, didampingi Wakil Ketua Umum III Kadin Sumut Dr Martono Anggusti (berdiri) menjelaskan soal manfaat dan cara pengolahan sampah organik agar bisa menghasilkan uang

Sementara itu Dr Martono Anggusti merinci, selain dirinya dan Hendra Utama yang hadir, para pembicara yang hadir dalam sosialisasi pengolahan sampah di kantor Lurah Tegal Sari III itu adalah Bathara Yusuf (penggiat lingkungan eco enzym program PBB), Yenny Susanti Siregar (penggiat program KOTAKU Pemko Medan), Rena Arifah (penggiat lingkungan, dosen pembuat mesin briket), Christella Suwongso (alumni jepang, penggiat lingkungan).

Baca Juga:   Demi Ibukota Baru, Pemerintah Pusat Siap Tarik Lahan Konsesi dari Sukanto Tanoto

“Aparat kelurahan Tegal Sari III dan sekitar 30 puluh warga memadati sosialisasi yang kami gelar hari Kamis lalu,” kata Martono Anggusti.

Ia lalu menjelaskan, ada pun sosialisasi yang dilakukan meliputi pengolahan sampah organik menjadi eco enzym yang hasil akhirnya justru bisa dimanfaatkan untuk memperbaiki lingkungan, termasuk mengurai sampah.

Eco enzym ini juga bisa digunakan untuk detok tubuh, menjadi pupuk bagi tanaman, menghilangkan bau busuk, dan puluhan manfaat lainnya,” kata Martono.

Baca juga: Ketua Kadinsu Ivan Batubara: “Mayoritas Pekerja RI Lulusan SMP!”

Ia lalu menguraikan cara kerja pembuatan eco enzym yang berasal dari sampah organik sayur dan buah-buahan.

“Sampah organik ini dicampurkan ke molase atau cairan dan difermentasi selama 90 hari. Setelah itu hasilnya bisa dimanfaatkan sesuai dengan keinginan kita, apakah mau dijadikan pupuk, detok tubuh, dan lainnya,” kata Martono.

Baca Juga:   Sekitar 60 Ribu Lansia di Medan Menantikan Ranperda Perlindungan Disabilitas dan Lansia

Martono menegaskan, semua yang dilakukan Kadin Sumut ini bertujuan untuk dua hal, yakni agar seluruh anggota masyarakat bertanggungjawab atas sampah yang dihasilkannya sendiri.

Baca juga: Hj Nawal Yakin Indonesia Bebas Sampah Tahun 2025 Bisa Terwujud

“Kemudian, agar semua pihak menyadari bahwa sampah tidak perlu dimusuhi, melainkan bisa dikelola dengan baik sehingga menghasilkan uang. Bayangkan, sampah bisa memberikan manfaat ekonomis bila kita paham bagaimana mengelolanya dengan baik,” tegas Dr Martono Anggusti. (MS1/MS1)