Scroll untuk baca artikel
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
previous arrow
next arrow
HeadlineInternasional

Protes Tiongkok, Joshua Wong Curhat ke Trump dan Kongres

×

Protes Tiongkok, Joshua Wong Curhat ke Trump dan Kongres

Sebarkan artikel ini

New York, Mediasumutku.com – Penolakan dan protes terhadap tekanan yang dilancarkan pemerintah Republik Rakyat Tiongkok (RRT) ke Hong Kong terus dilakukan oleh aktivis terkemuka Hong Kong, Joshua Wong. Ia dan sejumlah rekannya bahkan berkunjung ke Amerika Serikat (AS) untuk berbicara tentang kondisi yang Hong Kong yang sebenarnya.

Dari laman detikcom, Sabtu (14/9/2019), selama berada di AS, Joshua Wong dan rekan-rekannya mendorong Presiden AS Donald Trump dan Kongres AS untuk memberikan dukungan pada perjuangan demokrasi Hong Kong. Dia juga menyerukan agar Trump menyertakan persoalan HAM dalam setiap kesepakatan perdagangan dengan China.

Seperti dilansir AFP, Sabtu (14/9/2019), seruan ini disampaikan Wong setelah tiba di New York, AS pada Jumat (13/9/2019) waktu setempat. Dia sempat berbicara di hadapan 200 mahasiswa Columbia University di New York untuk menjelaskan maksud kunjungannya, yakni menempatkan Hong Kong ‘di bawah sorotan global’.

Baca Juga:   Penuh Haru, Ijeck Teteskan Air Mata Kunjungi Masjid Al-Musannif di Aek Marian

Aktivis berusia 22 tahun itu menyerukan kepada para politikus AS untuk meloloskan rancangan undang-undang (RUU) yang isinya menyatakan dukungan bagi kampanye pro-demokrasi di Hong Kong. “Sungguh signifikan untuk menambahkan isu HAM dalam perundingan perdagangan dan menempatkan unjuk rasa Hong Kong di bawah agenda perundingan perdagangan,” tutur Wong kepada AFP.

AS dan China yang merupakan dua perekonomian besar dunia, terlibat perang dagang sejak setahun ini. Perang tarif pun tak terhindarkan antar dua negara, yang dijadwalkan akan kembali menggelar perundingan pada Oktober mendatang.

Wong menyebut sangat krusial bagi Hong Kong untuk disertakan dalam perundingan, mengingat Hong Kong menghadapi ancaman undang-undang darurat, yang mirip dengan hukum darurat militer, dan kekhawatiran bahwa China akan mengerahkan tentaranya ke wilayah semi-otonomi tersebut.

Baca Juga:   Ingin Naikkan Pengikut, Alasan Wanita yang Pamer Payudara di TikTOK

“Jika China tidak memiliki niat untuk mengawal kebebasan ekonomi dan bisnis terbuka di Hong Kong, maka itu juga akan berdampak dan merusak perekonomian dunia,” sebutnya.

Protes besar-besaran terjadi Hong Kong selama berminggu-minggu, memprotes tekanan pemerintah Republik Rakyat Tiongkok (RRT) ke Hong Kong

Wong tiba di AS setelah sebelumnya berkunjung ke Jerman dalam upaya menggalang dukungan global untuk unjuk rasa pro-demokrasi di Hong Kong. Jutaan orang turun ke jalanan Hong Kong dalam 14 pekan terakhir untuk menyerukan reformasi pro-demokrasi.

Selama berada di AS, Wong akan menghadiri audiensi Kongres AS di Washington DC pada Selasa (17/9) mendatang. Audiensi itu akan secara khusus membahas Undang-undangan HAM dan Demokrasi Hong Kong tahun 2019.

Wong juga akan bertemu dengan Senator Republikan Marco Rubio yang dikenal kritis terhadap China. Rubio merupakan sosok yang mengajukan RUU untuk mendukung Hong Kong pada Juni lalu. Belum diketahui apakah Wong akan bertemu jajaran pemerintahan Trump dalam kunjungannya di AS.

Baca Juga:   Agus Salim Buka POR HBA Kejati Sulteng: Olahraga Menyatukan Perbedaan dan Mempererat Kekompakan

Lebih lanjut, Wong mendorong Kongres AS untuk meloloskan RUU itu, yang isinya mewajibkan pemeriksaan rutin untuk mengetahui apakah otoritas terkait menghormati aturan hukum yang menopang status semi-otonomi Hong Kong. Jika terindikasi pelanggaran, maka Hong Kong bisa kehilangan keistimewaan perdagangan yang diberikan AS.(MS1/dtc)