Scroll untuk baca artikel
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
previous arrow
next arrow
Ekonomi

PSBB di DKI, Waspadai Badai Di Pasar Keuangan

×

PSBB di DKI, Waspadai Badai Di Pasar Keuangan

Sebarkan artikel ini
Foto : Pengamat Ekonomi, Benjamin Gunawan/ns

mediasumutku.com|MEDAN- Jakarta kembali memberlakukan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) ketat mulai Senin (14/9/2020). Kebijakan tersebut diambil seiring semakin banyaknya jumlah pasien positif corona baik itu data secara nasional, maupun khusus wilayah DKI saja.

Tren kenaikan jumlah pasien corona ini memberikan imbas negatif bagi kinerja pasar keuangan kita.

“Pada dasarnya, pelaku pasar di pasar keuangan itu sangat realistis dalam melihat suatu keadaan. Misalkan, dengan pemberlakukan PSBB, pelaku pasar langsung bisa menghitung berapa total kerugian sebuah perusahaan dengan metode estimasi yang dimiliki masing-masing. Dengan pemberlakuan tersebut pelaku pasar akan merevisi harga suatu saham perusahaan,”kata Analist Keuangan Sumut, Gunawan Benjamin, Minggu (12/9/2020).

Menurutnya, PSBB memang memicu kerugian finansial perusahaan. Harga saham perusahaan akan bergerak turun.

Baca Juga:   Sepekan Kedepan, Pasar Keuangan Masih Akan Menghijau

Namun, sebaliknya, perusahaan diuntungkan dengan kebijakan PSBB tersebut. Maka kecenderungan harga saham akan bergerak naik. Jadi tidak semua perusahaan akan dirugikan dengan kebijakan PSBB itu sendiri.

“Hanya saja, mayoritas perusahaan dirugikan. Itulah kenapa kebijakan PSBB yang diumumkan sebelumnya justru memicu terjadinya penurunan pada kinerja indeks saham sampai 5% (10 september). Dan perusahaan yang akan diuntungkan disaat PSBB salah satunya adalah perusahaan telekomunikasi. Karena PSBB memicu terjadinya peningkatan penggunaan paket data jaringan seluler,” ujarnya.

Akhir pekan kemarin, IHSG mampu ditutup naik seiring dengan rencana kajian ulang kebijakan PSBB. Namun, keputusan akhir PSBB tetap berjalan. Dan hal ini akan memberikan tekanan kembali pada kinerja psar keuangan kita baik itu rupiah dan IHSG di hari pertama pemberlakuan PSBB.

Baca Juga:   Jadikan Indonesia Pusat Halal, Sertifikasi Halal Harus Cepat dan Murah

“Sehingga selama sepekan kedepan, pasar keuangan masih diwarnai sentimen negatif. Dan sentiment eksternal juga menunjukan hal yang tidak jauh berbeda. Perselisihan antara AS-China masih terus berlanjut hingga hari ini. Dimana China melakukan serangan balasan dengan membatasi ruang gerak diplomat AS yang ada di China. Jadi kita pasar keuangan kita di awal pekan nanti berpeluang masuk dalam teritori negatif,”pungkasnya.(MS11)