Scroll untuk baca artikel
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
previous arrow
next arrow
HeadlinePendidikan

Rawat Tradisi, Keluarga Besar Marga Zhang Gelar Perayaan Kue Bulan

×

Rawat Tradisi, Keluarga Besar Marga Zhang Gelar Perayaan Kue Bulan

Sebarkan artikel ini

Medan, MediaSumutku.com– Zaman boleh maju, teknologi boleh berkembang, namun tradisi dan adat leluhur tetap harus dirawat.

Sikap ini dipraktekan keluarga besar marga Zhang (baca: Chang) di kota Medan, Sumatera Utara. Bertemat di The Coffee Garden lantai 1 Cambridge City Square, Medan, Minggu (1/9/2019) sore, sejumlah warga etnis Tionghoa dari marga Zhang menggelar perayaan kue bulan atau moon cake.

Perayaan yang dilakukan secara sederhana itu oleh sejumlah tokoh marga Zhang dari lintas generasi, gender, dan agama. Acara digelar secara singkat dan penuh kegembiraan.

Kue bulan dengan berbagai rasa, seperti rasa durian, biji bunga teratai, kacang hitam, dan rasa lainnya kemudian dihidangkan di meja.

Sejumlah anggota marga Zhang yang berdomisili di Kota Medan bersama tim Mediasumutku.com menikmati sajian kue bulan di Cambridge City Square, Medan, Minggu (1/9/2019) sore.

Kue bulan yang dihidangkan itu memang berbentuk bulat seperti bulan dan topping-nya bertuliskan aksara Mandarin. Setelah dihidangkan, lalu kue itu pun dinikmati.

Baca Juga:   Rayakan Imlek Bersama, Pererat Tali Persaudaraan dan Persahabatan

Baca juga: Inilah Sekilas Riwayat Marga Zhang

“Ayo, silahkan dicicipi, pilih rasa yang disuka,” ujar Jonni Harun selaku penggagas acara perayaan kue bulan dari Perkumpulan Marga Zhang Kota Medan kepada tim Mediasumutku.com yang diundang khusus untuk hadir dalam acara tersebut.

Tampak hadir dalam acara itu praktisi bursa saham dari UOB Kayhian Sekuritas Henky Cong, senior marga Zhang Charles Sutantio, Alfian Zhang, Musdy Zhang, Hastadi Zhang, Budi Zhang, Johny Sulistyo, dan lainnya.

Sambil menikmati kue bulan, Jonni Harun dan Johny Sulistyo menjelaskan kepada Mediasumutku.com, perayaan kue bulan digelar oleh setiap etnis keturunan Tionghoa yang tinggal di berbagai belahan dunia.

Untuk Keluarga Besar Marga Zhang Kota Medan, ia mengakui baru kali ini dirayakan secara bersama-sama. Sebab, pihaknya pun saat ini sedang menyempurnakan susunan kepengurusan Perkumpulan Keluarga Besar Marga Zhang Kota Medan.

Baca Juga:   HUT ke-21 DWP Sumut, Gubernur Berpesan Pertahankan Sinergi

Kata Jonni Harun, dalam tradisi Tionghoa, perayaan kue bulan ini disebut dengan Zhong Qiu, atau sering juga dibaca Tiong Chiu atau Chung Ch’iu, dan diresmikan sebagai festival atau perayaan puncak musim gugur dalam penanggalan Tionghoa.

“Biasanya, moon cake dirayakan setiap tanggal 15 bulan ke delapan dalam penanggalan atau kalender Tionghoa yang berbasis pada perputaran bulan atau lunar’s year,” kata Jonni.

Johny Sulistyo menambahkan, festival kue bulan merupakan perayaan yang popular di kalangan etnis Tionghoa di Indonesia dan di seluruh dunia serta dilakukan sudah turun-temurun.

“Makna dari kue bulan ini adalah untuk menjalin silahturahmi antarkeluarga, di mana dengan bekal kue ini maka kita keluarga etnis Tionghoa akan mengundang para sahabat dan sanak saudara untuk mencicipi kue bulan dengan berbagai rasa yang telah dihidangkan,” ujar Johny Sulistyo.

Atau, sambung Jonni Harun, perayaan kue bulan bisa juga menjadi ajang mencari jodoh bagi yang masih sendiri.

Baca Juga:   Kajati Sumut Amir Yanto Jadi JAMWAS Kejagung RI

“Bisa juga menjadi ajang mencari jodoh. Tapi jodoh yang dimaksud di sini pun tidak melulu soal pasangan hidup, melainkan juga teman, hubungan kekeluargaan, dan lainnya,” kata Jonni.

Baik Jonni Harun maupun Johny Sulistyo selaku penggagas Perkumpulan Keluarga Besar Marga Zhang Kota Medan berharap perayaan kue bulan yang digelar secara sederhana di Cambridge tersebut bisa menciptakan kebersamaan yang erat untuk tujuan mulia.

“Yaitu untuk tujuan sosial serta terciptanya hubungan kekeluargaan yang bisa terus terjalin demi kerukunan sesama marga Zhang,” tegas Jonni Harun.(MS1/cr1)