Scroll untuk baca artikel
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
previous arrow
next arrow
Kesehatan

Riset-Riset ini Dilakukan Atas Mayat Manusia yang Tak Dikubur

×

Riset-Riset ini Dilakukan Atas Mayat Manusia yang Tak Dikubur

Sebarkan artikel ini

Mediasumutku.comI Anda bertanya-tanya apa yang terjadi saat tubuh yang sudah meninggal tidak dikubur seperti kebanyakan orang?

Tubuh manusia dapat disumbangkan untuk kepentingan ilmu pengetahuan. Lalu, apa yang terjadi pada tubuh jika disumbangkan untuk kepentingan ilmu pengetahuan?

Dilansir dari Mashable,dikutip dari Liputan6.com inilah yang terjadi pada mayat tersebut.

Uji elevator
Beberapa mayat digunakan untuk menguji keselamatan pada elevator dan mobil. Mayat sengaja ditempatkan di dalam elevator yang meluncur kencang untuk melihat seberapa kuat elevator tersebut dapat bertahan saat kecelakaan terjadi.

Perusahaan-perusahaan mobil seperti Ford pun menggunakan mayat untuk menyempurnakan sabuk pengaman mereka. Mayat digunakan saat mobil sengaja ditabrakan ke dinding sementara mayat dipasangi sensor untuk menguji dan mengukur dampak hempasan pada tubuh manusia.

Untuk pelatihan medis

Salah satu penggunaan mayat yang paling dikenal adalah tubuh disumbangkan untuk tujuan pendidikan kedokteran. Mahasiswa kedokteran membayar cukup mahal untuk mayat yang mereka gunakan untuk praktik.

Baca Juga:   Satlantas Polres Tanjungbalai Bagikan Masker ke Warga

Setelah meninggal, tubuh biasanya dijemput oleh fasilitas masing-masing. Namun tentunya tidak semua mayat dapat digunakan. Hanya mayat yang berusia di atas 18 tahun dan berkondisi baik serta organnya utuh yang digunakan. Mayat tersebut digunakan sampai dua tahun sebelum akhirnya dikremasi untuk keluarga mayat.

Untuk pameran tubuh manusia

Tubuh manusia yang sudah meninggal juga kadang digunakan dalam pameran. Gunther von Hagen’s Bodu World, misalnya, pernah mengadakan The Original Exhibition of Real Human Bodies. Dalam pameran tersebut, mayat yang ditelanjangi ditampilkan. Beberapa mayat sengaja dikuliti agar pengunjung bisa melihat ototnya maupun bagian tubuhnya yang lain. Tentunya mayat-mayat tersebut telah diawetkan terlebih dahulu. Pameran tersebut mempunyai misi untuk pendidikan kesehatan.

Untuk menggambarkan organ tubuh yang sehat dan tidak sehat, maupun memperlihatkan bagaimana tubuh terlihat berfungsi dalam kehidupan sehari-hari.

Ditranplantasikan

Menurut Organisasi Donasi dan Transplantasi Organ dan Jaringan Amerika Serikat, lebih dari 123.000 orang membutuhkan transplantasi organ.

Baca Juga:   Indonesia Terima Setengah Juta Dosis Vaksin Donasi dari Persatuan Emirat Arab

Menyumbangkan organ tubuh yang sehat dari mayat seseorang dapat membantu orang-orang tersebut. Organ yang biasanya disumbangkan yakni ginjal, pankreas, hati, paru-paru, jantung, dan/atau usus. Jaringan tisu juga dapat digunakan setelah kematian.

Ditranplantasikan

Menurut Organisasi Donasi dan Transplantasi Organ dan Jaringan Amerika Serikat, lebih dari 123.000 orang membutuhkan transplantasi organ. Menyumbangkan organ tubuh yang sehat dari mayat seseorang dapat membantu orang-orang tersebut. Organ yang biasanya disumbangkan yakni ginjal, pankreas, hati, paru-paru, jantung, dan/atau usus. Jaringan tisu juga dapat digunakan setelah kematian.

Untuk koleksi rangka

Universitas Tennessee di Amerika Serikat memiliki koleksi sekitar 1.000 kerangka, dengan berbagai usia hingga etnis. Menurut WM Bass Donated Skeletal Collection yang berdiri pada tahun 1981, tiap individu yang disumbangkan rangkanya sangat bermanfaat untuk mendidik, melatih, dan menyediakan sumber daya untuk penelitian di bidang ilmu pengetahuan. Koleksi-koleksi rangka tersebut juga dapat dilihat oleh pengunjung yang ingin belajar dari rangka tubuh.

Baca Juga:   Masa Pandemi Covid-19, Imunisasi dan ASI Eksklusif Penting Bagi Anak

Untuk ilmu Forensik

Di Fakultas Antropologi Universitas Tennessee juga terdapat ‘peternakan tubuh’. Di sini, mayat-mayat tersebut digunakan untuk ilmu forensik. Sejauh ini 650 mayat telah memasuki program tersebut untuk digunakan oleh mahasiswa pada pembelajaran mereka. Sudah tentu mayat-mayat tersebut amat membantu para mahasiswa yang nantinya menjadi ahli forensik di masyarakat.

Menjadi bagian dari museum

Museum Mutter yang terletak di Philadelphia, Amerika Serikat merupakan salah satu yang menyimpan koleksi mayat paling banyak. Museum yang dibuka 150 tahun yang lalu ini menampilkan 25.000 koleksi yag diawetkan, termasuk otak Albert Einstein. Tubuh yang disumbangkan ke museum tersebut melalui serangkaian tes. Setelah calon donor bertemu dengan direktur museum, direktur museumlah yang akan memilih tubuh yang layak masuk museum. Museum juga tidak menerima seluruh tubuh.( MS4)