Scroll untuk baca artikel
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
previous arrow
next arrow
HeadlineKesehatan

RSUPH Adam Malik Berhasil Pisahkan Bayi Kembar Siam Asal Labuhanbatu

×

RSUPH Adam Malik Berhasil Pisahkan Bayi Kembar Siam Asal Labuhanbatu

Sebarkan artikel ini

mediasumutku.com|MEDAN-Rumah Sakit Umum Pusat (SUPH) Haji Adam Malik, Medan berhasil memisahkan bayi kembar siam bernama Adam dan Aris, anak dari pasangan Nur Rahmawati (26) dan Supono (32), warga Dusun Sei Kelapa II, Desa Tanjung Haloban, Kecamatan Bilah Hilir, Labuhanbatu.

Operasi pemisahan bayi kembar siam yang lahir di RSUP H Adam Malik Medan, pada 9 Desember 2019 ini dilakukan tim medis hampir sepuluh jam lamanya. Operasi pemisahan dan penutupan luka dada dan perut Adam dan Aris, bayi kembar siam selesai pukul 22.00 Wib, kemarin.

Saat ini, kedua bayi sudah berada di Ruang ICU (Intensif Care Unit) Anak dengan pemantauan ketat tim medis.

“Mereka sudah lama kita rawat, menunggu waktu yang baik untuk dipisahkan,” ujar Sekretaris Tim Penanganan Bayi Kembar Siam, dr Rizky Adriansyah SpA (K), di RSUP H Adam Malik, Kamis (21/1/2021).

Baca Juga:   Aulia Diupa-upa oleh Keluarga Besarnya

Ketua Tim Medis Pemisahan Bayi Kembar Siam Adam dan Aris, Prof Guslihan menjelaskan, pemisahan bayi kembar siam ini merupakan keberhasilan yang keempat yang dilakukan tim medis RSUP H Adam Malik Medan.

Sebelumnya, tim dokter dari rumah sakit terakreditasi Joint Commission International ini sudah berhasil memisahkan bayi kembar siam Mariana-Mariani asal Aceh Timur pada tahun 2005, Sahira-Fahira dari Asahan (2017) dan Adam-Malik dari Tapanuli Utara (2019).

“Kemudian yang sekarang ini Adam dan Aris,” tuturnya para tim medis.

Ditambahkan dr Rizky Adriansyah, dibutuhkan pemantauan ketat selama 3 kali 24 jam untuk bayi Adam dan Aris ini. Sehingga informasi sangat teknis tidak bisa disampaikan kepada masyarakat.

Baca Juga:   RNI : Siap Produksi Sejuta Masker Dalam Seminggu

“Hanya saat ini saya sampaikan kondisi kedua bayi relatif stabil,” terang dr Rizky.

Dijelasnnya, berbeda dengan operasi pemisahan sebelumnya, operasi yang dilakukan ditengah pandemi Covid-19, mengharuskan tim medis menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) yang sangat lengkap. Tak hanya tenaga medis, pasien juga dilakukan swab tes dulu, baru kemudian dilakukan tindakan.

Dijelaskannya, lebih dari 50 tenaga medis dilibatkan dalam operasi pemisahan Adam dan Aris. Tenaga ahli yang dilibatkan di antaranya beberapa dokter subspesialis, terutama dokter spesialis bedah anak, dokter bedah jantung, dokter spesialis anestesi pediatrik, dan dokter spesialis anak. Seluruhnya merupakan tenaga medis yang bekerja di RSUP H Adam Malik, Medan. (ms7)

Baca Juga:   Polres Sergai Hentikan Kasus Penganiayaan Melalui Restorative Justice