Scroll untuk baca artikel
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
previous arrow
next arrow
Peristiwa

Sakit Hati Karena Sering Dimaki, Seorang Pekerja Bunuh Pengusaha Sawit

×

Sakit Hati Karena Sering Dimaki, Seorang Pekerja Bunuh Pengusaha Sawit

Sebarkan artikel ini

mediasumutku.com | LABUHANBATU– Dipicu sakit hati karena sering dimaki dengan bahasa yang tidak senonoh, seorang pekerja membunuh pengusaha sawit di Labuhanbatu Utara dengan menggunakan kapak.

Peristiwa ini terjadi di Desa Sei Apung, Kualuh Hilir, Selasa (1/6) kemarin. Dimana korban yang bernama Gatot Daniel Pardede (50), diserang dirumahnya sekitar pukul 21.30 Wib oleh tersangka Roni Trio Dupa Sitompul (38).

“Tersangka menyerang majikannya setelah sebelumnya dia merasa sakit hati karena dimaki-maki korban. Kejadian itu di rumah korban,” kata Kasat Reskrim Polres Labuhanbatu AKP Parikhesit, saat dikonfirmasi Rabu (2/6/2021).

Parikhesit mengatakan, Gatot Pardede memiliki usaha jual beli buah sawit. Selain itu Gatot juga menjalankan praktik peminjaman uang (rentenir) kepada warga sekitar.

Baca Juga:   Kabarnya Densus 88 Ciduk Terduga Teroris di Tanjungmorawa

Sejak April 2020 lalu, kata Parikhesit, tersangka dipercaya korban sebagai petugas penagih utang. Setelah sebelumnya bekerja sebagai tukang bongkar muat buah sawit di truk pengangkutan milik Gatot.

“Jadi tersangka ini merupakan orang yang dipercaya sebagai penagih utang. Nah, saat setoran tagihan yang dibebankan Gatot kepadanya kurang, maka Gatot sering memaki dengan ucapan tidak senonoh. Salah satunya dengan menyebut nama alat kelamin,” kata Parikhesit.

Akibat sering dimaki dengan bahasa kasar, tersangka Roni pun kerap merasa sakit hati. Hingga akhirnya pada malam naas tersebut emosinya pun tak terbendung lagi setelah kembali menerima makian dari Gatot.

Tersangka kemudian mendatangi kediaman Gatot, mempertanyakan maksud ucapan tersebut. Bukannya mendapat jawaban yang mendinginkan, Gatot malah kembali memaki dengan menyebut tersangka sebagai kotoran.

Baca Juga:   Diduga Korsleting Listrik, Ruko Laundry Simpang Dolok Tebingtinggi Terbakar

“Tersangka mendatangi korban membawa kampak dan bertanya, ‘Apa maksud kau bang.’ Korban kemudian menjawab dengan menyamakan tersangka dengan kotoran. Ucapan ini spontan membuat tersangka bertambah marah dan langsung menghujamkan kampak ke tubuh korban,” jelas Parikhesit.

Akibat serangan tersebut, korban menderita sejumlah luka di kepala, tangan dan kedua kakinya. Keluarga korban sempat berusaha menyelamatkan nyawa Gatot dengan membawa ke RSUD Aek Kanopan namun korban meninggal dunia di rumah sakit. (MS10)