Scroll untuk baca artikel
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
previous arrow
next arrow
EkonomiNasional

Selama April 2021, Impor di Indonesia Terkendali

×

Selama April 2021, Impor di Indonesia Terkendali

Sebarkan artikel ini
Foto : Ilustrasi/int

mediasumutku.com| MEDAN-Impor Indonesia pada April 2021 mencapai USD 16,29 miliar, turun sebesar 2,98 persen (MoM) atau naik sebesar 29,92 persen (YoY).

Penurunan kinerja ini dipicu penurunan impor migas sebesar 11,22 persen
(MoM) menjadi USD 2,03 miliar dan penurunan impor nonmigas sebesar 1,69 persen (MoM) menjadi USD 14,26 miliar.

Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menyebutkan, penurunan impor terbesar berasal dari impor produk farmasi (HS 30) yang turun 27,35 persen (MoM) dengan nilai impor sebesar USD 0,19 miliar; ampas/sisa industri (HS 23) turun 26,68 persen (MoM) dengan nilai impor USD 0,37 miliar; serealia (HS 10) turun 20,21 persen dengan nilai impor USD 0,27 miliar; berbagai produk kimia (HS 38) turun 19,30 persen (MoM) dengan nilai USD 0,31 miliar; serta karet dan produknya (HS 40) turun 11,22 persen (MoM) dengan nilai USD 0,21 miliar.

Baca Juga:   Mei 2021, Impor Alami Penurunan

“Meskipun secara bulanan menurun, jika dibandingkan April 2020 kinerja impor periode ini menjadi sinyal peningkatan aktivitas industri dan perekonomian nasional,” jelas Mendag, Selasa (25/5/2021).

Pada April 2021, impor barang konsumsi tumbuh sebesar 12,89 persen. Impor barang konsumsi yang mengalami kenaikan terbesar di antaranya adalah gula mentah (raw sugar), bawang putih, anggur segar, dan daging sapi beku.

Mendag menegaskan, kenaikan ini merupakan langkah antisipasi pemerintah dalam menjamin kecukupan stok pasokan dan stabilitas harga bahan pangan periode Ramadan-Lebaran.

Sementara itu, impor bahan baku/penolong dan barang modal masing-masing turun sebesar 3,63 persen dan 9,05 persen (MoM). Namun, jika dibandingkan April 2020, impor seluruh golongan penggunaan barang menunjukkan kenaikan, impor barang konsumsi naik sebesar 34,11 persen; bahan baku/penolong naik sebesar 33,24 persen; dan barang modal naik sebesar 11,55 persen.

Baca Juga:   Impor Bahan Baku dan Penolong pada September 2020 Naik 7,7 Persen

Berdasarkan negara asal, Tiongkok masih menjadi negara asal impor terbesar bagi Indonesia dengan nilai mencapai USD 4,60 miliar atau dengan proporsi mencapai 28,27 persen dari total impor Indonesia dengan produk impor terbesar adalah telepon seluler.

Sementara itu, impor dari Amerika Serikat meningkat sebesar 9,39 persen dibanding Maret 2021, dengan komoditas impor terbesar berupa kacang kedelai. Selain Tiongkok dan Amerika Serikat, impor dari Hong Kong juga menunjukkan kenaikan cukup tinggi sebesar 38,86 persen dengan komoditas terbesar berupa emas. Secara kumulatif, total impor Indonesia pada Januari-April 2021 ini sebesar USD 59,67 miliar, naik 15,40 persen (YoY).

“Pertumbuhan impor tersebut disebabkan oleh naiknya impor nonmigas sebesar 15,39 persen dan migas sebesar 15,54 persen (YoY),”katanya. (MS11

Baca Juga:   Plt Kadis Pendidikan Tanjungbalai Meninggal Dunia saat RDP