Scroll untuk baca artikel
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
previous arrow
next arrow
Ekonomi

Sesi I, IHSG Melompat Lebih Tinggi

×

Sesi I, IHSG Melompat Lebih Tinggi

Sebarkan artikel ini

mediasumutku.com | JAKARTA – Siang ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berseri di perdagangan hari pertama Desember, Senin (2/11). Mengutip RTI, indeks naik 1,18% atau 71,162 poin ke level 6.082,992 pada sesi I perdagangan.

Tercatat 259 saham naik, 124 saham turun, dan 129 saham stagnan. Total volume 6,277 miliar saham dengan nilai transaksi capai Rp 2,69 triliun.

Seluruh indeks sektoral menopang laju IHSG. Sektor barang konsumsi memimpin kenaikan dari 10 indeks sektoral 1,80%. Diikuti pertambangan 1,56%, manufaktur 1,42%, dan konstruksi 1,31%.

Saham-saham top gainers LQ45 antara lain:

– PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP) naik 7,35% ke Rp 7.300
– PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) naik 5,59% ke Rp 3.590
– PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) naik 5,22% ke Rp 1.410

Baca Juga:   IHSG Ditutup Menguat 6,92 Poin

Saham-saham top losers LQ45 antara lain:

– PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syaria Tbk (BTPS) turun 1,52% ke Rp 3.900
– PT Indika Energy Tbk (INDY) turun 0,46% ke Rp 1.080
– PT Charoen Pokphand Tbk (CPIN) turun 0,37% ke Rp 6.700

Di pasar reguler, asing masih bukukan net sell Rp 199,240 miliar. Tapi keseluruhan perdagangan, asing mencatat net buy Rp 5,781 miliar.

Adapun saham-saham dengan penjualan bersih terbesar asing adalah PT Gunung Raja Paksi Tbk (GGRP) Rp 26 miliar, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) Rp 16,7 miliar, dan PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) Rp 16,1 miliar.

Sedangkan, saham-saham dengan pembelian bersih terbesar asing adalah PT Palma Serasih Tbk (PSGO) Rp 61,3 miliar, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 24,6 miliar, dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) Rp 16,3 miliar.

Baca Juga:   Rupiah Turun Bertengger di Level Rp14.184/U$D

Asal tahu, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indeks Harga Konsumen (IHK) pada November 2019 mengalami inflasi sebesar 0,14%.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, inflasi tahun kalender 2019 tercatat 2,37%, sedangkan inflasi tahun ke tahun atau yoy tercatat 3,00%.

“Dengan melihat angka inflasi ini, tampaknya target inflasi akan tercapai,” katanya dalam jumpa pers.

Di samping itu, dorongan juga datang dari bursa regional yang juga menghijau. Tertopang data aktivitas pabrik China yang kembali tumbuh untuk pertama kalinya dalam tujuh bulan.