Scroll untuk baca artikel
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
previous arrow
next arrow
Ekonomi

Sesi I, IHSG Terkoreksi 0,45%

×

Sesi I, IHSG Terkoreksi 0,45%

Sebarkan artikel ini

mediasumutku.com | JAKARTA – Akhirnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) parkir di zona merah pada sesi pertama perdagangan, Kamis (2/1). Mengutip RTI, indeks terkoreksi 0,45% atau 28,430 poin ke level 6.271,109.

Tercatat 218 saham turun, 153 saham naik, dan 154 saham stagnan. Total volume perdagangan 2,59 miliar saham dengan nilai transaksi capai Rp 1,8 triliun.

Sembilan dari 10 indeks sektoral menyeret IHSG ke zona negatif. Sektor aneka industri berkontribusi paling besar penurunan 1,89%. Sementara, hanya sektor barang konsumsi yang menghijau 0,39%.

Saham-saham top losers LQ45 antara lain;

– PT Barito Pacific Tbk (BRPT) turun 4,64% ke Rp 1.440

– PT Adaro Energy Tbk (ADRO) turun 3,22% ke Rp 1.505

Baca Juga:   Mandiri Syariah Siap Bersinergi Ciptakan Bank Syariah Modern

– PT Vale Indonesia Tbk (INCO) turun 2,47% ke Rp 3.550

Saham-saham top gainers LQ45 antara lain;

– PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) naik 1,79% ke Rp 8.550

– PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) naik 1,43% ke Rp 4.270

– PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) naik 1,35% ke Rp 11.300

Aksi jual asing mewarnai perdagangan pagi ini. Di pasar reguler, net sell asing Rp 67,083 miliar dan Rp 52,532 miliar seluruh market.

Saham-saham dengan penjualan bersih asing terbesar yakni; PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) Rp 25,2 miliar, PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) Rp 16 miliar, dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) Rp 11,3 miliar.

Baca Juga:   Sesi I, IHSG Berbalik Arah Menuju ke Zona Merah

Data ekonomi terbaru, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi bulanan pada Desember 2019 sebesar 0,34% (mom). Dengan demikian, inflasi sepanjang tahun 2019 tercatat sebesar 2,72% (yoy).

“Inflasi ini adalah yang pertama di bawah 3% sejak 2012,” ujar Kepala BPS Suhariyanto pada Kamis (2/1).

Suhariyanto pun menambahkan, inflasi pada tahun 2019 ini disebabkan oleh harga-harga yang relatif terkendali di sepanjang tahun.