Scroll untuk baca artikel
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
previous arrow
next arrow
Artikel

Sesuatu Tentang Gulai Jungle Food dan Santapan Karonese di Ecolodge

×

Sesuatu Tentang Gulai Jungle Food dan Santapan Karonese di Ecolodge

Sebarkan artikel ini

Mediasumutku.comI BUKIT LAWANG-Kemana Anda akan menghabiskan waktu menikmati akhir pekan besok ? Cobalah berpetualang dengan alam, hutan dan aliran sungai di Ecolodge Bukit Lawang yang berada di Kecamatan Bahorok Kabupaten Langkat

Bukit Lawang adalah salah satu lokasi wisata di Sumatera Utara yang paling diminati oleh para turis mancanegara adalah Bukit Lawang yang berada di Kecamatan Bahorok Kabupaten Langkat. Pasca banjir bandang yang meratakan Bukit Lawang, kini objek wisata ini kembali bangkit dan akhir pekan pengunjung pun ramai.

Untuk turis bule Ecolodge menjadi salah satu pilihan. Cottage yang juga dilengkapi dengan restaurant ramah lingkungan yang didesain dari bambu berarsitektur kapal Titanic ini menyediakan berbagai menu yang sangat dekat dengan budaya lokal. “Masyarakat asli di sini mayoritas Karo, Jawa, Melayu, Batak baru kemudian etnis lainnya.

Baca Juga:   Cuaca Makin Ekstrem, Masyarakat Harus Ekstra Waspada

Jadi hal ini turut mempengaruhi makanan yang kami sajikan di sini,” terang Hasan Basri, Chefnya Ecolodge. Ia tak menapik tetap saja menyediakan menu-menu western food mengingat pelanggannya Ecolodge 95% turis asing dari benua Eropa.

Melalui makanan, Ecolodge memperkenalkan budaya lokal khas Masyarakat Bukit Lawang.Untuk makanan khas Karo ada Jungle Food. Ia adalah kari ayam yang dimasak dengan campuran batang  pisang hutan. “Batang pisang yang diambil itu bagian tengahnya yang berwarna putih. dan jenis batang pisang yang digunakan adalah pisang hutan karena

ia tidak berubah warna saat dimasak. rasanya juga gurih,”papar Basri. Juga ada makanan khas Tapanuli  Poncal Tapanuli. Ia adalah pecal khas Batak Toba yang isinya rebusan kacang panjang, daun ubi, jipang, tauge, kincung yang kemudian disiram bumbu kacang. Kincung membuat rasa pecel ini menjadi beda dan mengugah selera.

Baca Juga:   Tingkatkan Pelayanan Pelabuhan, Sinergi dan Integrasi Jadi Kata Kunci

adalah Deke Nanitombur ikan bakar. Ia adalah ikan bakar yang disajikan dengan sambal khas Batak yang menggunakan andaliman. Rasa ketir, gurih khas andaliman sangat klop dinikmati dengan gurami bakar.

Hasan Basri mengungkapkan meskipun banyak menyediakan menu daerah di tempat ini, semua makanan yang dijual di Ecolodge adalah halal. “Karena masyarakat di sekitar Bukit Lawang ini mayoritas muslim. kita tidak boleh menjual menu non halal di tempat ini,”terang Basri. Demi memperkenalkan menu-menu lokal, tiap Sabtu dan Minggu

Ecolodge menghadirkan acara cooking class yang menampilkan berbagai cara masak makanan khas daerah. Cooking Class yang dihadirkan sangat diminati oleh para turis bule. Posisi Ecolodge berada di dataran tinggi di atas sungai Bahorok yang diapit oleh belasan penginapan. Luas areal Ecolodge mencapai 25 hektar. Dari lahan sebesar itu, 20% digunakan untuk cottage dan restaurant, sisanya adalah hutan. Para turis menjadikan tempat ini sebagai tempat penginapan karena relatif aman dari banjir dan lokasinya dibibir hutan memudahkan mereka melakukan tracking ke hutan Louser.(Mssit)

Baca Juga:   Jejak Angka 339 dan Pedas Getar Nasi Goreng Andaliman yang Romantis