Scroll untuk baca artikel
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
previous arrow
next arrow
Ekonomi

Uji Klinis Vaksin Covid 19 Di China Berhasil, Pengamat: Waspadai Perang Dagang

×

Uji Klinis Vaksin Covid 19 Di China Berhasil, Pengamat: Waspadai Perang Dagang

Sebarkan artikel ini
Foto : Pengamat Ekonomi, Benjamin Gunawan/ns

mediasumutku.com| MEDAN- Secara mengejutkan China melaporkan bahwa tahap uji klinis vaksin dinilai berhasil oleh WHO (World Health Organization). Hasil uji klinis vaksin tersebut menghilangkan kekuatiran yang paling besar yakni, perang terhadap covid 19 yang sudah memasuki babak akhir.

“Meskipun pada dasarnya pelaku pasar masih mempertanyakan bagaimana nantinya produksi massal dari vaksin tersebut. Serta bagaimana nantinya pendistribusian ke banyak negara di dunia,” kata pengamat ekonomi Sumut, Gunawa Benjamin, Sabtu (3/10/2020).

Jika pendistribusiannya cepat dilakukan dan banyak negara yang tertolong karenanya, beliau yakin kebijakan-kebijakan ekonomi akan lebih mudah direncanakan, sehingga kedepan bisa lebih mudah dalam memberikan proyeksi.

“Nah  yang paling penting adalah bagaimana Indonesia bisa mendapatkan vaksin tersebut. Untuk menjadi tolak ukur atau barometer bagaimana kita menyelesaikan masalah pandemi disini. Saya justru mengkuatirkan kalau pendistribusian vaksin ini justru nantinya akan lebih banyak terkendala pada masalah politik maupun anggaran,” ujarnya.

Baca Juga:   China Hadapi Ancaman Kasus Impor Virus Corona

Jauh lebih rumit dari yang dibayangkan banyak pihak. Dan kalaupun Indonesia berada pada satu kesimpulan bahwa vaksin yang dikembangkan tersebut benar-benar terdistribusi menyeluruh ke semua negara. Berarti, Indonesia akan berhadapan dengan satu masalah besar lainnya. Yakni, perang dagang antara AS dan China atau bahkan agresi militer diantara keduanya.

“Saya berpendapat, perang dagang sulit untuk dihindarkan. Mengingat motif ekonomi AS karena tekanan ekonomi sejak 2 tahun lalu memicu terjadinya perang dagang tersebut. Dan perang ini telah meluas ke masalah konflik yang lain, khususnya kemungkinan agresi militer di laut china Selatan,” pungkasnya. (MS11)