Scroll untuk baca artikel
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
previous arrow
next arrow
Nasional

UMKM Tulang Punggung Ekonomi di Masa Pandemi

×

UMKM Tulang Punggung Ekonomi di Masa Pandemi

Sebarkan artikel ini
mediasumutku.com| MEDAN- Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) digadang menjadi tulang punggung ekonomi saat pandemi. Namun, UMKM sendiri tidak luput dari hantaman Covid-19. Berbagai cara dilakukan untuk mendorong pergerakan UMKM. Salah satunya dengan penyaluran modal.
Pengajar Ekonomi Universitas Gadjah Mada Akhmad Akbar Susamto  mengatakan, usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) memang memakai kata “kecil’” dalam istilahnya. Tetapi peran yang dimainkan oleh UMKM sebenarnya sangat besar. Sekitar 98,7% dari total pelaku bisnis Indonesia adalah UMKM. Kontribusinya terhadap tenaga kerja yaitu 97%, menciptakan 99% dari total lapangan kerja dan menyumbang 63% total produk domestik (PDB) bruto nasional.
“Dengan mendorong UMKM naik kelas dapat mengurangi tingkat kemiskinan sekitar 20 persen. Setara mengeluarkan 5 juta orang dari kemiskinan,” jelasnya melalui diskusi virtual pada Kamis (17/9) lalu.
Berbagai langkah ditempuh untuk mempertahankan kinerja UMKM, terutama berkaitan dengan hantaman pandemi. Pemerintah misalnya, menaruh prioritas penuh dalam menjaga keberlangsungan UMKM lewat program Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Asisten Deputi Pasar Modal dan Lembaga Keuangan, Kemenko bidang Perekonomian, Gede Edy Prasetya menyebutkan, pemerintah telah mengeluarkan empat permenko perekonomian.
“Permenko ini wujud negara hadir membina UMKM. Ini kebijakan yang ditujukan kepada UMKM supaya bisa mitigasi risiko dan membuat usaha bertahan di tengah pandemi,” ujarnya.
Begitu juga pihak-pihak lain seperti Global Wakaf – ACT yang terus memberikan kontribusinya bagi pengusaha mikro. Lewat program Wakaf Modal Usaha Mikro, Global Wakaf berikhtiar memberdayakan para pelaku usaha di tengah masa-masa sulit ini.
“Banyak kami dapati fakta dari lapangan, bagaimana pelaku usaha mikro dan ultra mikro berjuang penuh mempertahankan usaha mereka di tengah pandemi. Banyak juga di antara mereka yang harus gulung tikar akibat rendahnya daya beli masyarakat,” kata Ibnu Khajar selaku Presiden ACT.
Padahal UMKM dinilai sebagai salah satu penopang utama perekonomian Indonesia. Belum lagi petani-petani, sebagai produsen pangan, ikut terpuruk akibat terbatasnya modal untuk produksi hasil pertanian di saat masyarakat butuh bahan pangan.
“Inilah yang mendorong kami bersama Global Wakaf untuk menginisiasi program Wakaf Modal Usaha Mikro,” jelasnya. (MS11)
Baca Juga:   Antisipasi Kemarau Panjang, Kabupaten Ngawi Siapkan Cadangan Air Agar Pola Tanam Tetap IP 300