Scroll untuk baca artikel
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
previous arrow
next arrow
EkonomiHeadlineKesehatanPeristiwa

Upaya Tekan Impor Bahan Baku Farmasi, Pertamina dan Kimia Farma Bersinergi

×

Upaya Tekan Impor Bahan Baku Farmasi, Pertamina dan Kimia Farma Bersinergi

Sebarkan artikel ini

Mediasumutku.com | Jakarta – Dalam rangka untuk mengurangi impor bahan baku obat-obatan dan meningkatkan potensi nilai tambah dari produk turunan Petrokimia menjadi bahan baku farmasi, seperti Paracetamol.

Maka pihak Pertamina telah menggandeng Kimia Farma dalam memenuhi kebutuhan bahan baku produksi obat-obatan terutama dalam pemenuhan kebutuhan obat dalam negeri.

Demikian hal yang dikatakan Wakil Menteri BUMN I Budi Gunawan Sadikin, dalam siaran persnya yang diterima wartawan usai menyaksikan Penandatanganan nota kesepahaman antara PT Kilang Pertamina Internasional bersama PT Kimia Farma Tbk tentang potensi pengembangan industri penyedia bahan baku farmasi di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta Pusat, Jumat, (24/7/2020) kemarin.

Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Utama PT Kilang Pertamina Internasional Ignatius Tallulembang dengan Direktur Utama PT Kimia Farma Verdi Budidarmo disaksikan Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati, Wakil Menteri BUMN I Budi Gunawan Sadikin, dan Direktur Utama PT Bio Farma Honesti Basyir.

Baca Juga:   Pasca Libur Tahun Baru, Bupati dan Wabup Sergai Sidak Kehadiran ASN

Budi Gunawan Sadikin mengapresiasi langkah Pertamina dan Kimia Farma karena sebagai BUMN telah bersinergi. “Saya mengucapkan apresiasi karena Pertamina dan Kimia Farma sudah bergerak gesit, cepat, tuntas atas kerjasama tersebut. Kerjasama itu juga dapat mengurangi impor bahan baku produksi obat. Saya ucapkan selamat bekerja dan sehat selalu,” ujarnya.

Senada dengan hal tersebut, Nicke Widyawati juga mengungkapkan bahwa kerja sama itu merupakan komitmen untuk mendukung pengembangan bahan baku farmasi. Pertamina sebagai perusahaan energi akan terus melanjutkan pembangunan kilang melalui PT Kilang Pertamina Internasional, dan menambah bauran produk petrokimia.

Menurut Nicke, secara teknis Pertamina telah melakukan penelitian awal dan selanjutnya kolaborasi bersama Kimia Farma untuk diformulasikan dalam bentuk kerjasama kerja sama. Untuk mendukung realisasinya, Kilang Cilacap sudah dipersiapkan dan salah satunya untuk mengolah Petrokimia menjadi bahan baku farmasi.

Baca Juga:   Wouw ! Pagi Ini, Emas Spot Rebound 0,30%

Setelah di Kilang Cilacap, tutur Nicke, dapat mengambil kilang lain dengan skala dan jenis yang lebih banyak lagi, karena salah satu fokus bisnis Pertamina di masa depan adalah Petrokimia. Sebagai holding, Pertamina akan mengawal proses ini agar bisa terwujud sesuai harapan Pemerintah.

Sementara itu, Direktur Utama Pemegang BUMN Farmasi, Honesti Basyir mengatakan bahwa penandatanganan Nota Kesepahaman dengan Kimia Farma ini merupakan sinergi kerjasama industri dalam pengembangan penyedia bahan baku farmasi, yang membahas aspek tekno-ekonomi dan penelitian dan pengembangan.

Satu hal yang menjadi fokus kami, yaitu integrasi bisnis di Holding BUMN Farmasi perlu diiringi dengan menggandeng mitra strategis sehingga bisa meningkatkan kemampuan kompetitif dalam penyediaan suplai bahan baku farmasi dan pengembangan produk Petrokimia.

Baca Juga:   Pangdam I/BB dan Kapoldasu Kirim Tim Investigasi Usut Insiden Pahae Julu

“Semoga kerjasama dengan Kilang Pertamina Internasional dapat berjalan dengan baik dan memberikan manfaat yang signifikan bagi kita semua, ”kata Honesti.

Diharapkan melalui kerjasama itu, pihaknya bisa mengurangi impor bahan baku 95 persen menjadi 75 persen. “Bahan baku masih impor dari RRT dan India, kami sudah memiliki roadmap untuk mengurangi impor bahan baku tersebut. Sekali lagi saya ucapkan selamat,” tutup Honesti Basyir.