Scroll untuk baca artikel
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
previous arrow
next arrow
Medan

Warga Kampung Sejahtera Ikuti Pelatihan Pembuatan Eco Enzyme

×

Warga Kampung Sejahtera Ikuti Pelatihan Pembuatan Eco Enzyme

Sebarkan artikel ini

mediasumutku.com| MEDAN- Warga Kampung Sejahtera mengikuti pelatihan pembuatan eco enzyme dari ibu-ibu yang mengatasnamakan Dema KAHMI (Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam) Sumatera Utara di lapangan serbaguna, Kampung Sejahtera, Jalan Haji Zainul Arifin, Kelurahan Petisah Tengah, Kecamatan Medan Petisah, Minggu (27/6/2021).

“Eco enzyme ini sejuta manfaat, karena banyak manfaatnya, diantaranya untuk bersih-bersih, obat luar, detox, dan bisa menjadikan pupuk tanaman,” kata  pembicara pada pelatihan tersebut, Rena Arifah.

Rena menjelaskan, cara pembuatan eco enzyme juga terbilang mudah, namun butuh proses fermentasi dengan waktu 100 hari. Bahan-bahan dasar pembuatan eco enzyme dari limbah sampah sayur dan buah-buahan.

“Kulit buah dan sisa sayur seringkali dianggap sampah bagi sebagian besar orang, sehingga seringkali hanya sekadar dibuang di tempat sampah atau dijadikan pakan ternak,” sebutnya.

Baca Juga:   Demo Mahasiswa Di DPRD Medan Tolak Kenaikan Tarif BPJS Kesehatan

Namun siapa sangka dapat dimanfaatkan menjadikan cairan serba guna yang dapat digunakan sebagai pupuk, pestisida, obat pel, serta banyak manfaat lainnya. Eco-enzyme sendiri merupakan larutan zat organik kompleks yang diproduksi dari proses fermentasi sisa organik, gula, dan air.

“Cara membuat eco Elenzyme terbilang sangat mudah. Menyiapkan kontainer plastik bekas (bisa berupa botol/toples bekas atau jerrycan), air, gula, dan kulit buah yang lunak. Kulit buah yang bisa digunakan misalnya seperti kulit buah jeruk, apel, semangka, lemon, mangga, dan lain-lain,”katanya.

Membuat takaran air, gula, dan sampah organik dengan perbandingan 1 molase, 3 sampah dan 10 air. (1:3:10). Mencampurkan seluruh bahan pada drum yang sudah dipersiapkan.

Baca Juga:   Progres Pembangunan Kolam Lumpur Pendukung Kolam Retensi Martubung Capai 22 Persen

Setelah dicampur seluruhnya, kemudian drum yang sudah terisi disimpan di tempat tidak terpapar matahari, hingga 100 hari panen, atau 3 bulan 10 hari, eco enzyme dapat dipanen.

Pelatihan eco enzyme sendiri diisi oleh kader Dema KAHMI Sumatera Utara. Materi penjelasan umum mengenai eco enzyme disampaikan Rena Arifah yang juga dosen di salahsatu universitas swasta di Kota Medan.

Sedangkan untuk demo membuat dilakukan oleh Yeni Siregar dan diikuti oleh sejumlah peserta yang merupakan warga Kampung Sejahtera.

Melalui pelatihan eco enzyme ini Ketua Perkumpulan Pemuda Pemudi Kampung Sejahtera (P3KS), Aminurasid, mengharapkan, jika sampah organik rumah tangga di Kampung Sejahtera dapat berkurang.

“Selain itu, membuat eco enzyme dapat digunakan sebagai pengisi waktu luang, karena proses membuatnya yang sangat mudah, tidak memerlukan biaya yang mahal, dan bahan sangat mudah didapatkan. Terlebih lagi, pemanfaatan eco enzyme dapat digunakan secara pribadi maupun untuk dijual kembali, sehingga dapat menambah penghasilan bagi warga,” tutupnya.(MS11)

Baca Juga:   Ketua DPRD Medan Apresiasi Dwi Aprillia Harumkan Nama Kota Medan