Scroll untuk baca artikel
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
previous arrow
next arrow
Medan

YPI Sosialisasikan Perda KTR di SMAN 14 Medan

×

YPI Sosialisasikan Perda KTR di SMAN 14 Medan

Sebarkan artikel ini

MEDAN- Sarana pendidikan adalah salah satu dari 7 Kawasan Tanpa Rokok (KTR). Namun tidak dipungkiri sarana pendidikan masih belum bebas dari asap rokok. Untuk itu, Yayasan Pusaka Indonesia (YPI) bekerjasama dengan Nort Sumatera Youth Tobaco Control Movemen (NSYTCM) mensosialisasikan Peraturan Daerah (Perda) KTR untuk mewujudkan sekolah bebas rokok.

Koordinator Program Tobaco Control YPI Elisabet mengatakan, kawasan bebas rokok tak hanya bebas dari orang merokok saja, tetapi sebenarnya termasuk larangan jual beli rokok dan iklan sponsor rokok di seputaran sekolah.

“Sosialisasi bahaya asap rokok dan penerapan Perda KTR Pemko Medan akan terus digaungkan YPI untuk menyelamatkan kesehatan anak dari zat beracun pada rokok, ” ujar Elisabet, Senin (25/10/2021).

Baca Juga:   Eddy: "Wahai ASN, Berbuat Baiklah Kalian!"

Sebab, katanya, saat ini prevalensi perokok anak dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Diskusi kali ini sekaligus untuk mengajak anak SMA Negeri 14 untuk ikut ambil andil sebagai agen perubahan atau menjadi pemuda penggerak.

Zulkadri, salah seorang narasumber yang merupakan alumni SMA 14 Medan ini juga menambahkan, anak dan remaja adalah target bagi perusahaan rokok. Itu sebabnya, remaja harus berani menjadi agen perubahan dan mengajak orang lain pula.

“Kakak percaya, adik-adik osis yang hadir ini adalah orang yang kritis. Harus berani mengatakan yang sebenarnya,”

Dalam kesempatan ini, moderator acara Khairul Sipahutar memperkenalkan aplikasi pantau KTR. Sebuah cara untuk memperkuat implementadi Perda KTR di Kota Medan. Data terakhir Kementrian kesehatan prevalensi perokok anak mencapai 9 persen. Para osis yang hadir dalam zoom meeting antusias bertanya.

Baca Juga:   MUI Medan Dukung Gerakan Pantau KTR di Masjid

“Saya pernah disuruh orangtua membeli rokok, tapi saya nggak menolak, karena takut durhaka,” ujar Rivai.

Siswa lainnya, Rafli juga meminta saran, bagaimana caranya menolak ajakan teman untuk merokok. Narasumber menjawab, agar tidak perlu takut menolak, kuatkan komitmen dan bila perlu bisa mengajak ke arah yang lebih baik. Karena rokok sangat berbahaya bagi pelajar salah satunya bisa menurunkan motivasi belajar. (MS11)