Scroll untuk baca artikel
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
previous arrow
next arrow
Ekonomi

2020, Nilai Perdagangan Indonesia dengan Rusia Sebesar USD 1,93 Miliar

×

2020, Nilai Perdagangan Indonesia dengan Rusia Sebesar USD 1,93 Miliar

Sebarkan artikel ini

mediasumutku.com| MEDAN- Nilai total perdagangan Indonesia dengan Rusia tercatat sedikit menurun menjadi isebesar USD 1,93 miliar dengan ekspor Indonesia ke Rusia sebesar USD 970 juta dan impor Indonesia dari Rusia yakni, sebesar USD 960 juta. Dengan demikian, neraca perdagangan Indonesia surplus USD 10 juta dari Rusia.

“Di tahun 2019, total perdagangan kedua negara tercatat sebesar USD 2,07 miliar dengan ekspor Indonesia ke Rusia sebesar USD 864,08 juta dan impor Indonesia dari Rusia sebesar USD 1,20 miliar,” kata Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, Senin (7/6/2021).

Komoditas ekspor utama Indonesia ke Rusia antara lain, minyak kelapa sawit mentah (CPO) dan produk turunannya (USD 499,9 juta), kopra (USD 65,6 juta), kopi (USD 36,7 juta), karet alam (USD 32,3 juta), dan mentega
kakao (USD 32,3 juta).

Baca Juga:   Ketua ASPEKINDO Sergai Dukung Penuh Edaran Surat Kementrian Keuangan RI

Adapun komoditas impor Indonesia dari Rusia antara lain besi dan baja setengah jadi (USD 266 juta); batu bara (USD 159,2 juta); pupuk nonorganik atau kimia, potasik (USD 130,1 juta); pupuk nonorganik atau kimia dengan
2-3 elemen pupuk (USD 78,2 juta), serta perlengkapan peluncuran pesawat (aircraft launching gear) (USD 42,9 juta).

Bahkan kedepan, kata Luthfi, Indonesia menawarkan minyak kelapa sawit (CPO) dan produk turunannya. Mekanismenya bisa dengan mendatangkan produknya secara langsung atau bisa juga dengan membangun pabrik pengolahan untuk memproduksi produk CPO dan turunannya, seperti minyak goreng atau fat oil turunan lain untuk berbagai kebutuhan industri di kawasan Eurasia.

“Indonesia juga berminat mengirimkan sumber daya manusia (SDM) untuk belajar mengenai teknologi pengolahan gas dan pembangkit listrik. Setelah itu, mereka akan diminta untuk mengembangkannya di daerah-daerah
terpencil di Indonesia yang membutuhkan,”katanya.

Baca Juga:   Empat Tim Pastikan Lolos Piala Eropa 2020

Ini merupakan kebutuhan Indonesia untuk pengembangan SDM sekaligus infrastruktur. (MS11)