Scroll untuk baca artikel
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
previous arrow
next arrow
Peristiwa

7 Nelayan di Langkat Nyaris Tewas Diterjang Ombak di Selat Malaka

×

7 Nelayan di Langkat Nyaris Tewas Diterjang Ombak di Selat Malaka

Sebarkan artikel ini
Sebuah kapal nelayan menerjang ombak usai melaut di laut jawa, Tegal, Jawa Tengah, Kamis (9/2). Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Tegal menghimbau kepada kapal kecil untuk tidak melaut sepekan mendatang karena ketinggian ombak di laut jawa mencapai satu hingga tiga meter, namun sebagian nelayan kapal kecil nekat melaut untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah/pd/17

mediasumutku.com | LANGKAT – 7 nelayan Langkat nyaris tewas di selat Malaka, di akibatkan kapal mereka KM Sabana PB 2214 karam diterjang ombak, Jum’at (9/11/2019) dini hari.

Ketujuh nelayan tersebut sebelum diselamatkan kapal motor nelayan lainnya, terombang ambing di laut lepas dengan berpengangan pada tutup kotak pendingin (cold box) ikan yang terbuat dari fiber.

Para nelayan tersebut,yakni Zainal Abidin alias Buyung (48) Nakhoda kapal, dan enam 6 Anak Buah Kapal (ABK) nya Razak (25), M NurLian Syah (20), Zulham (43) Anarullah Putra (26), M Toha (39) serta M Sofyan (18). Semuanya merupakan warga jalan Babalan Kelurahan Brandan Timur Kecamatan Babalan, Kabupaten Langkat.

Zainal Abidin kepada jurnalis saat di Rumah Sakit Pertamina (RSP) Pangkalan Brandan mengatakan, saat peristiwa tersebut kapal motor yang di nakhodainya menuju arah pulang dari melaut.

Baca Juga:   TRAFFIC LIGHT| Jalan Sekitar Monas Ditutup Jelang Pelantikan Presiden

“Disekitar line dua, boat kami di hantam ombak besar, hingga karam ditengah laut,” sebutnya.

“Cuaca malam itu sedang hujan deras disertai angin dan berombak. Tiba-tiba ombak besar langsung datang dan menghantam boat kami, yang kala itu penuh dengan muatan ikan. Boat tak sanggup bertahan dan karam,” ungkap Zainal.

Dengan keadaan hujan badai dan ombak, para ABK berusaha mencari pelampung untuk menyelamatkan diri.

“Beruntung dalam keadaan gelap gulita di tengah laut dan terhempas ombak kesana kemari, kami berhasil mendapatkan tutup palka ikan yang terbuat dari sterofoam fiber glass, dan menjadi penyelamat kami, dan kami saling bergandengan agar tidak hilang satu sama lain,” ungkap Zainal.

Baca Juga:   Basarnas Asahan Cari Dua Nelayan yang Hilang di Laut

Hal senada juga di katakan Anarullah Putra ABK KM Sabana PB 2214 yang mengalami musibah tersebut,”sekitar pukul 12 siang kami diselamatkan nelayan lain. Kondisi kami sangat lemas dan kedinginan.

Terpisah, pengusaha ikan dan pemilik KM Sabana PB 2214, Syahril Suryadi atau akrab disapa Saleh menyatakan, peristiwa yang dialami ABK KM Sabana PB 2214 merupakan musibah yang tidak bisa ditolak.

“Alhamdulillah mereka semua selamat, saat ini mereka masih mendapatkan perawatan medis,waktu 10 jam didalam air bukan waktu yang singkat, tentunya kesehatan mereka harus diperiksa dan mereka harus istirahat,” ujar Syahril Suryadi

Para nelayan yang selamat dari musibah karamnya KM Sabana PB 2214 tersebut dan berhasil diselamat kapal nelayan lainnya, tiba Pangkalan Brandan sekira pukul 21.00 WIB dan segera dibawa ke RSP Pangkalan Brandan untuk mendapat perawatan medis.

Baca Juga:   Keracunan Makanan, 241 Orang di Asahan Masuk RS