Scroll untuk baca artikel
Ekonomi

Harga Minyak Global Naik US$58,11/Barel

×

Harga Minyak Global Naik US$58,11/Barel

Sebarkan artikel ini

mediasumutku.com | JAKARTA – Di perdagangan pagi Ini, Selasa (14/1/.2020) sekira pukul 7.12 WIB harga minyak menguat tipis dari posisi penutupan perdagangan kemarin. Meski menguat tipis, harga minyak masih jauh di bawah harga rata-rata pekan lalu.

Harga minyak west texas intermediate (WTI) untuk pengiriman Februari 2020 di New York Mercantile Exchange berada di US$ 58,11 per barel, naik 0,05% dari harga penutupan perdagangan kemarin pada US$ 58,08 per barel yang turun 1,63% dalam sehari.

Harga minyak ini masih berada di bawah harga akhir pekan lalu US$ 59,04 per barel dan harga rata-rata minyak pekan lalu pada US$ 60,84 per barel. Harga minyak WTI ini naik setelah turun dalam lima hari perdagangan berturut-turut.

Baca Juga:   Harga Minyak Dunia Melonjak Tersulut Gejolak AS-Iran

Tensi Timur Tengah yang mereda menyebabkan investor kembali fokus pada permintaan musiman yang cenderung turun. “Sulit bagi harga minyak mentah untuk naik lebih tinggi jika perusahaan penyulingan tidak menghasilkan keuntungan atau paling maksimal menutup biaya,” kata Tom Kloza, global head of energy analysis Oil Price Information Service.

Kloza mengatakan bahwa margin perusahaan pengolahan minyak Amerika Serikat (AS) untuk produk bensin tertekan, terutama karena permintaan untuk heating oil mengecewakan.

Persediaan bensin AS melonjak 9,1 juta barel pada akhir pekan pertama tahun ini. Data Energy Information Administration menunjukkan bahwa persediaan bensin sekitar 5% di atas rata-rata lima tahun pada posisi awal tahun.

Baca Juga:   Harga Minyak Global Naik di Level US$60,59/Barel

Polling Reuters memperkirakan, persediaan minyak mentah AS turun pada akhir pekan hingga 10 Januari. Sementara stok bensin diperkirakan naik lagi dalam 10 pekan berturut-turut.

Sementara itu, kesepakatan dagang AS-China akan diteken besok. “Kami memperkirakan kesepakatan ini telah dihitung dalam harga minyak dan mungkin tidak akan memberikan dorongan lebih tinggi bagi harga minyak,” kata Harry Tchilinguirian, global oil strategist BNP Paribas London.