Medan, Mediasumutku.com – Guna memperkenalkan Oil Palm Science Techno Park (OPSTP) kepada masyarakat sehingga usaha kecil dan menengah mampu berdaya saing di tengah persaingan global, Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan menggelar focus group discussion (FGD) bertajuk “Inovasi Industri Hilir Kelapa Sawit Skala Kecil Menengah” di Training Center dan Guest House OPSTP -PPKS Jalan Brigjen Katamso nomor 1 Medan, Selasa (3/9/2019) .
Acara ini dihadiri oleh sejumlah para petani sawit, termasuk Indra Muda Pasaribu selaku Ketua DPW Asosiasi Sawitku Masa Depanku (SAMADE), Kelompok Komunikasi Koperasi Unit Desa (KUD) Kabupaten Kuantan Singingi, Riau, perwakilan mahasiswa UMSU Medan, para pelaku usaha serta Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Medan.
Ketua Asosiasi Science Techno Park Indonesia (ASTPI) Dr Lukito Hasto Pratopo yang menjadi salah satu pembicara dalam FGD ini menjelaskan, saat ini industri sawit nasional berada dalam tekanan Uni Eropa (UE).
Karena itu, menurutnya, diperlukan inovasi serta daya saing terhadap produk turunan sawit melalui berbagai kriteria agar mampu memberikan nilai tambah ekonomi yang berkesinambungan, dapat direplikasi, serta mampu menjadi inisiasi perubahan yang memberikan solusi.
Baca juga: Jokowi Akan Bangun STP Di Seluruh Indonesia
Direktur PPKS Dr Iman Yani Harahap: Lakukan Hilirisasi Produk Sawit, Perkuat Peran Riset
Sementara itu Kepala Oil Palm Science Techno Park PPKS Medan Dr Donald Siahaan menyebutkan, industri sawit harus mempunyai visi dan misi serta tagline untuk mengembangkan usaha Science Techno Park.
Hal ini, kata Donald, dapat dilakukan melalui industri hilir kelapa sawit skala kecil maupun menengah dengan tujuan untuk mengembangkan kewirausahaan, termasuk dalam pengembangan start up business bagi industri kelapa sawit.
Acara yang dipandu moderator Ir Wisnu Sardjono Soenarso ini juga menghadirkan Kepala Bidang (Kabid) Inovasi dan Teknologi Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (BPPD) Provinsi Sumatera Utara Sugih Prihatin sebagai narasumber yang mengangkat tema Peningkatan Daya Saing Sektor Agraris dan Pariwisata Penyedia Layanan Kesehatan yang Berkualitas serta Pembangunan Infrastruktur yang baik dan berwawasan lingkungan.
Kabid Inovasi dan Teknologi BPPD Sumut mengemukan pengembangan inovasi di sumatera utara membutuhkan lima poin penting, diantaranya Pembangunan Manusia melalui Pengurangan Kemiskinan, Pengurangan kesenjangan wilayah, Peningkatan nilai tambah ekonomi melalui pertanian, Pemantapan ketahanan energi pangan dan sumber daya air serta Stabilitas keamanan nasional dan kesuksesan pemilu.
“Maka dari itu perlu adanya strategi untuk pengembangan inovasi daerah,” ujar Sugih Prihatin
Sementara itu menurut Ahli Ekonom dari Kantor Perwakilan Bank Indonesia Medan Yura A Djalins menjelaskan dengan membaca perkembangan terkini dan melambatnya perekonomian dunia serta tarif impor yang lebih mahal terutama ke India, serta implementasi Pemberlakuan kebijakan renewable energy directive RED II Uni Eropa, ekspor CPO di Sumatera diperkirakan berada dalam tren penurunan sampai akhir tahun yang dipengaruhi oleh ketegangan hubungan dagang yang berlanjut serta resiko geopolitik lainnya.
“Tetapi, tahun 2020 diperkirakan akan mengalami perbaikan didorong oleh stimulus beberapa negara, Bank Indonesia (BI) turut serta untuk mengembangkan UMKM bekerja sama dengan unit yang lain,” ujar Yura.
Kepala Sub Bagian Progam Bina Lingkungan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) IV Hendy Sujatmiko menyebutkan pentingnya peran perusahaan perkebunan untuk mengembangkan UMKM berbasis produk.
“Perkebunan sebagai anak perusahaan BUMN dapat bermitra untuk neningkatkan kemampuan usaha kecil sampai menegah agar menjadi tangguh dan mandiri melalui pemanfaatan dana yangg telah di alokasikan dalam rencana kerja anggaran,” tuturnya. (MS2/cr2)