Mediasumutku.com| MEDAN- Meskipun krisis ekonomi banyak melanda berbagai negara termasuk Indonesia, memanasnya hubungan geo politik, perang dagang masih berlanjut, tekanan ekonomi kian menghimpit dan pandemi Covid 19 belum berlalu, namun kenaikan harga emas justru menggila.
Analist Keuangan Sumut, Gunawan Benjamin mengatakan, saat ini harga emas menembus level 2.000 dolar AS per ons troy atau tepatnya di kisaran 2.036 dolar AS per ons troynya. Dengan kurs mata uang Rupiah terhadap dolar AS di level 14.550, harga emas dunia bertengger Rp956.000 per gram.
“Luar biasa, itulah ungkapan untuk kenaikan harga emas yang terjadi belakangan ini,” katanya kepada wartawan, Jumat (7/8/2020).
Namun katanya, untuk harga emas yang dijual di butik ANTAM malah mematok harga di atas Rp 1 juta rupiah per gramnya. Ini sebuah kenaikan cukup “gila” di tengah porak porandanya kondisi ekonomi global.
“Di saat terjadi krisis memang emas selalu menjadi alternative invetasi yang lebih menjanjikan. Bagi mereka yang terlebih dahulu membeli emas di awal tahun sebelum terjadi pandemi diperkirakan mendapat keuntungan sekitar 20%-an bahkan lebih,”ujarnya.
Bayangkan lanjutnya, saat indeks saham global masih membukukan kerugian dua digit. Emas justru mengalami kenaikan harga fantastis seakan mengabaikan semua kondisi buruk tengah terjadi. Tetapi, ada sisi negatif dari kenaikan harga emas itu yakni keraguan investor untuk membeli emas karena dinilai kemahalan.
“Saya hanya menyarankan, selama anda yakin kondisi ekonomi ke depan membaik, maka anda boleh membeli emas, namun kalau tidak sebaiknya jangan coba-coba,” pungkasnya. (MS11)