Scroll untuk baca artikel
Sumut

Pasca Aksi Damai, 16 Aparat Desa Dikeluarkan Dari Group WhatsApp

×

Pasca Aksi Damai, 16 Aparat Desa Dikeluarkan Dari Group WhatsApp

Sebarkan artikel ini

mediasumutku.com|SERGAI-Setelah melakukan aksi damai di kantor Camat Tanjung Beringin, pada Kamis (15/10/2020), sebanyak 16 orang aparat desa langsung dikeluarkan dari group whatsapp “Pasukan Bangun Desa” yang di kelola oleh Kasi PMD Kecamatan Tanjung Beringin
inisial JS.

Seperti diketahui, puluhan aparat desa di wilayah Kecamatan Tanjung Beringin menggelar aksi dama menuntut gaji selama enam bulan segera dibayarkan. Namun, setelah aksi damai ternyata malah dikeluarkan dari group whatsapp.

Atas tindakan tersebut, Bahrum Akbar Siregar selaku Sekretaris Desa Pekan Tanjung Beringin via whatsaap kepada wartawan mengaku, menyayangkan sikap Kasi Kecamatan Tanjung Beringin  yang mengeluarkan dari group whatsaap.

“Yang kami lakukan adalah aksi damai bukan aksi anarkis, tetapi kenapa seorang ASN yang dalam hal ini menjabat Kasi PMD Kecamatan Tanjung Beringin mengintimidasi kami dengan mengeluarkan kami dari group dan yang dikeluarkan adalah perangkat desa se Kecamatan Tanjung Beringin yang menggelar aksi damai,”ucapnya.

Menurut Bahrum, aksi yang dilakukan karena ingin mempertanyakan sekaligus menuntut agar gaji selama enam bulan segera dibayarkan.

Baca Juga:   BPJamsostek Sumbagut Rapat Monev dengan Kejaksaan Tinggi Sumut

“Aksi kami menuntut hak kami yang selama 6 bulan belum kami terima, anak istri kami perlu makan, kami perlu biaya untuk melanjutkan kehidupan kami,”ucap Bahrum.

Untuk itu, lanjut Bahrum.
Kepada Pjs Bupati Sergai H. Irman, Msi, kami mohon agar menindak pegawai Camat Tanjung Beringin yang kami nilai terlalu arogan dan premanisme, Ini negara demokrasi bukan negara preman.

“Jadi, mohon ditindak pegawai yang arogan karena tindakan yang dilakukan kasi PMD kecamatan Tanjung Beringin bukan menyelesaikan masalah tapi bisa menambah masalah baru, ” tegas Bahrum.

Sementara itu, Kasi PMD Kecamatan Tanjung Beringin inisial JS saat di konfirmasi mediasumutku.com melalui via WhatsApp, Kamis(15/10) malam mengatakan, apa yang dilakukannya karena dia menganggap aparat desa yang melakukan aksi demo telah berkhianat.

Baca Juga:   Wagub Musa Rajekshah Harap Ijeck FC Ikut Cetak Atlet Muda Sepakbola di Sumut

“Maaf bang, baru saya jawab, baru siap ini melaksanakan seluruh tugas hari ini. Kebetulan hari ini banyak tugas yang harus diselesaikan. Mereka telah berkhianat, selama ini sudah saya anggap mereka sebagai saudara dan kerjasama yang baik selama sudah terpelihara dengan baik. Kelebihan dan kekurangan mereka menjadi kelebihan dan kekurangan saya juga. Kecewa saya bang terhadap mereka, sepertinya mereka menusuk saya dari belakang,” cetus JS. (MS6)