MEDAN – Aparatur Sipil Negara (ASN) ke depan diharapkan tidak lagi berpikir sekadar menjadi adminsitrator, tetapi harus menjadi ASN produktif dan milenial, serta mampu berpikir secara entrepreneur. Sehingga dapat memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat dan menyukseskan pembangunan daerah.
Ketika digelontorkannya APBD untuk pembangunan sebuah pasar, ASN tidak hanya berpikir sebagai social oriented yang merupakan tugas pemerintah untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat. Tetapi jiwa ASN milenial akan berpikir adanya Break Even Point (BEP) terhadap aktivitas keuangan APBD yang telah dikucurkan.
“ASN tidak hanya memahami admistrasi, tetapi harus memiliki spirit dan jiwa interpreneur yang kuat,” kata Pj Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Sumut Afifi Lubis, saat melepas masa orientasi lulusan Purna Praja ASN Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) angkatan XXVII di Sumut, di Aula Kantor Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BSDM) Sumut, Jalan Nagelngko Nomor 1 Medan, Jumat (29/10).
Menurut Afifi Lubis, pengalaman selama setahun menjalani masa orientasi telah memberikan gambaran sosok, jiwa raga sebagai ASN. Langkah saat memulai era baru birokrasi perlu ditata dengan baik, karena langkah saat ini menjadi langkah penentu hingga memasuki masa purnabakti.
“Kesempatan ini jangan disia-siakan, jangan dirusak tapi ditata dengan baik, sehingga saudara bisa menjadi ASN yang berkualitas dan memiliki mental yang baik yang diinginkan masyarakat saat ini,” ujarnya.
Sementara Kepala Badan Kepegawaian Daerah Sumut Faisal Arif Nasution mengatakan pelepasan purna IPDN ini sebanyak 50 orang yang ditempatkan di kabupaten/kota di Sumut. Diharapkannya, di mana pun mereka ditempatkan siap menjalankan birokrasi pemerintahan dan baik.
”Pengalaman birokrasi selama mengikuti orientasi setahun di Pemprov Sumut bisa diimplementasikan di mana saudara ditempatkan, berikan yang terbaik untuk masyarakat, dan jaga profesi selaku ASN,” ujarnya.*