Scroll untuk baca artikel
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
previous arrow
next arrow
Ekonomi

Akhir Tahun, Pasar Keuangan Dihantui Banyak Sentimen Buruk

×

Akhir Tahun, Pasar Keuangan Dihantui Banyak Sentimen Buruk

Sebarkan artikel ini
Foto : Pengamat Ekonomi, Benjamin Gunawan/ns

mediasumutku.com|MEDAN- Pasar keuangan di pekan depan masih akan diselimuti oleh sentiment buruk seperti keengganan Presiden AS Donald Trump untuk mengesahkan paket dana bantuan atau stimulus yang akan telah disepakati oleh senat di AS. Keengganan Donald Trump tersebut bisa saja membuat pasar keuangan global kembali mengalami tekanan hebat.

Tidak berhenti disitu, mutasi corona yang bisa menular lebih cepat 70 persen dari semula. Juga memicu terjadinya kekuatiran baru yang bisa saja menekan kinerja pasar saham nantinya.

Dan dua sentimen negatif tersebut akan terus mewarnai perdagangan saham di pekan ini. Disisi lain, para investor yang banyak mengambil liburan juga akan membuat kinerja pasar keuangan minim di transaksikan.

Baca Juga:   Ekspor Bulan September 2020 Menguat

Analis Keuangan Sumut, Gunawan Benjamin mengatakan, pekan ini, menjadi pekan yang penuh ketidakpastian. Banyak sentiment buruk dan belum terciptanya kondisi pasar keuangan yang didukung oleh data data ekonomi. Dipastikan di pekan ini tidak ada data ekonomi yang akan mendorong pemulihan kinerja indeks saham.

“Jadi saya mewanti-wanti akan kemungkinan pergerakan pasar keuangan khususnya pasar saham yang bisa bergerak volatile dengan rentang harga yang sangat tajam. Sulit untuk mengatakan bahwa IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) akan mampu bertahan terus di atas 6.000. Karena sejumlah sentiment masih akan membuat pasar saham nyaris tidak bergerak pada dasarnya,” katanya, Minggu (27/12/2020).

Tetapi libur panjang akhir tahun, ditambah pandemi covid yang belum selesai dan sikap investor yang ambigu, bisa saja membuat aksi jual atau beli investor besar akan diikuti oleh investor lainnya. Provit taking masih memungkinkan terjadi, sementara sentiment penggerak iHSG naik juga tidak tersedia banyak.

Baca Juga:   Nataru, Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut Catat Kenaikan Konsumsi BBM dan Avtur

“Untuk kinerja mata uang rupiah, sepertinya juga tidak akan banyak berubah dari kinerja di pekan lalu. Masih akan bergerak dalam rentang Rp14.090 hingga 14.200 per US dolar. Aktifitas bisnis yang melambat di akhir tahun diyakini tidak akan banyak membuat kinerja mata uang Rupiah bergerak,” pungkasnya. (MS11)