Scroll untuk baca artikel
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
previous arrow
next arrow
EkonomiHeadline

Analis: Awal Pekan, Rupiah Berpotensi Menguat Pagi Ini

×

Analis: Awal Pekan, Rupiah Berpotensi Menguat Pagi Ini

Sebarkan artikel ini

mediasumutku.com | JAKARTA – Pada awal pekan perdagangan pekan ini Peluang rupiah untuk menguat dan terbuka lebar menyambut penandatanganan kesepakatan damai perang dagang Amerika Serikat (AS)-China yang kabarnya akan dilaksanakan Kamis (14/11) kamarin.

Pada Jumat (8/11), rupiah di pasar spot melemah 0,12% ke Rp 14.014 per dolar AS. Sementara di kurs tengah Bank Indonesia, rupiah menguat tipis 0,12% ke Rp 14.020 per dolar AS.

Menurut Ekonom Bank Permata Joshua Pardede menilai, penarikan penerapan tarif import antara China dan AS membawa dampak positif bagi pasar. Rilis data neraca dagang dari China yang menunjukkan hasil lebih positif dari konsensus. Namun, pemangkasan outlook rating India oleh Moody’s menjadi katalis negatif bagai pasar yang menyebabkan pelemahan rupiah.

Baca Juga:   Hubungan Jessica Mila dan Yakup Hasibuan Dapat Dukungan Dari Sederet Artis

“Ini mengurangi minat investor asing terhadap aset negara berkembang. Karena India dan Indonesia ini relatif kondisinya hampir mirip. Itu makanya karena outlook rating dari Moodys ke India berdampak negatif untuk rupiah,” kata Joshua.

Dari dalam negeri, Direktur Garuda Berjangka Ibrahim menilai, rilis data neraca pembayaran Indonesia (NPI) yang rilis Jumat (8/11) menjadi sentimen yang mempengaruhi pasar. Rilis data NPI menunjukkan saat ini defisit Indonesia lebih rendah dari periode sebelumnya.

Ibrahim dan Joshua memprediksi hari ini nilai rupiah masih akan dipengaruhi faktor eksternal terkait penandatanganan kesepakatan dagang fase satu. Selain kesepakatan dagang, Joshua menyebut data persediaan grosir dan data awal sentimen konsumen AS yang rilis Jumat (8/11) menjadi katalis bagi pasar.

Baca Juga:   Wall Street Dibuka Lebih Tinggi Diseret Pidato Donald Trump

Pada hari Senin (11/10), akan ada data kredit baru di China. Menurut konsensus, kredit China akan turun. Sementara Ibrahim mengatakan, efek positif data NPI juga masih akan jadi pendorong bagi pasar.

Ibrahim perkirakan hari ini hari rupiah akan menguat di level Rp 13.975-Rp 14.040. Joshua memperkirakan rupiah akan menguat ke level Rp 13.990 – Rp 14.050 per dolar AS.[konta]