Scroll untuk baca artikel
Ekonomi

Analis: Data Manufaktur AS ‘Hantui’ IHSG

×

Analis: Data Manufaktur AS ‘Hantui’ IHSG

Sebarkan artikel ini

mediasumutku.com | JAKARTA – Akhir perdagangan Rabu (2/10/2019) kemarin, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melorot 1,35% ke level 6.055.

Menurut Direktur Investa Saran Mandiri, Hans Kwee mengatakan, melorotnya IHSG pada perdagangan hari ini dipengaruhi oleh sentimen data Indeks manufaktur AS yang kembali turun ke level 47,7 pada September. Level ini mencapai level terendah sejak 10 tahun terakhir.

Selain AS, data manufaktur Eropa juga turun dan mencapai level terendah sejak tahun 2012 silam.

Menurut Hans, jeleknya indeks manufaktur global ini menunjukkan bahwa ekonomi global sedang bergejolak yang menimbulkan kekhawatiran resesi di pasar sehingga membuat pergerakan indeks, tidak hanya IHSG namun hampir seluruh bursa melemah pada hari ini.

Baca Juga:   Jumlah Wisman Sumut Januari 2021 Hanya 8 Kunjungan

Sementara menurut, Head of Research Infovesta Wawan Hendrayana menambahkan, faktor lain yang juga mempengaruhi pergerakan IHSG adalah data inflasi yang menunjukkan deflasi.

Secara tidak langsung deflasi ini menunjukkan dampak dari perlambatan ekonomi yang saat ini sedang dihadapi Indonesia dan negara negara lain di dunia.

Menurut Hans, sentimen kepastian pertemuan negosiasi perang dagang AS-China akan menjadi sentimen yang menggerakkan IHSG pada perdagangan esok. Selain itu, kondisi keamanan Indonesia juga masih akan menjadi perhatian pasar.

Sementara itu, di dalam negeri, data deflasi pada September menurut Wawan masih akan menjadi sentimen yang mempengaruhi IHSG dalam waktu yang cukup lama.

Hal lain yang bisa menyokong IHSG adalah laporan keuangan emiten kuartal III yang bisa menjadi positif penggerak IHSG.

Baca Juga:   Anggaran Penanganan Covid-19 di Kabupaten Asahan Rp 26,890 Miliar Lebih

Pada perdagangan hari ini, Hans Kwee dan Wawan melihat ada peluang rebound IHSG. Dia memproyeksikan IHSG akan berada di level 6.000-6.100.[kontan]