mediasumutku.com | NEW YORK – Harga emas dunia anjlok 1% seiring naiknya pengambilan risiko (risk appetite) oleh investor yang pada akhirnya mendongkrak permintaan saham.
Malansir Reuters menunjukkan, pada pukul 15.00 waktu New York, harga emas di pasar spot merosot 0,8% menjadi US$ 1.481,40 per troy ounce. Pada transaksi sebelumnya, harga emas spot sempat melorot hingga 1%.
Senior Market Strategist RJO Futures, Bob Haberkorn mengatakan sementara itu harga kontrak berjangka emas menurun 0,9% menjadi US$ 1.483,50 per troy ounce. Saat ini, faktor yang menekan emas adalah saham. Musim rilis kinerja segera datang dan saham terlihat kuat. Tidak ada risk aversion saat ini.
Di sisi lain, pasar saham AS naik seiring kuatnya laporan keuangan emiten, kendati optimisme kesepakatan perdagangan AS-China sudah mulai memudar.
“Emas membutuhkan headline agar bisa terdongkrak lebih tinggi, seperti The Federal Reserve akan membicarakan soal pemangkasan suku bunga acuan atau sesuatu terjadi pada perundingan dagang. Jika kesepakatan gagal mencapai kata sepakat dan The Fed memangkas suku bunga, harga emas akan naik tinggi,” jelas Haberkom.
Diketahui, The Fed akan menggelar pertemuan pada akhir bulan ini untuk memutuskan apakah akan menggunting suku bunga acuannya atau tidak.
Sementara, Bloomberg melaporkan pada Senin, China ingin berunding lebih jauh untuk memecah detil kesepakatan fase 1 sebelum menandatangani kesepakatan.
Selain itu, investor juga tengah mengamati pertemuan antara Inggris dan Uni Eropa pada Kamis dan Jumat mendatang yang akan memutuskan apakah Inggris akan mencapai kesepakatan saat hengkang dari blok tersebut pada 31 Oktober nanti.