Scroll untuk baca artikel
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
previous arrow
next arrow
Ekonomi

Analis: Rupiah Menguat Didorong Data-data AS

×

Analis: Rupiah Menguat Didorong Data-data AS

Sebarkan artikel ini

mediasumut.com JAKARTA – Pada perdagangan kemarin kurs rupiah di pasar spot mengalami pelemahan 0,38% ke Rp 14.023 per dolar AS. Sementara, kurs tengah rupiah BI terpantau menguat 0,27% ke Rp 13.992 per dolar AS.

Berdasarkan rilis beberapa data makro ekonomi Indonesia belum bisa membendung sentimen defisit perdagangan Amerika Serikat (AS) yang turun signifikan. Melesatnya dolar AS menutupi kinerja positif 3 data makroekonomi yang rilis.

Analis Valbury Asia Futures, Lukman Leong sebut rilis data GDP kemarin yang masih di atas 5% menjadi salah satu katalis bagi pergerakan rupiah hari ini. Sementara itu, Ekonom Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) Fikri C Permana sebut pergerakan rupiah hari ini terutama didorong oleh data trade desficit AS.

Baca Juga:   September 2021, Kunjungan Wisman ke Sumut Hanya Tiga Orang

“Dari dalam negeri beberapa data BPS sepertinya memiliki dampak bagi pergerakan rupiah hari ini. Data tersebut diantaranya ; data pertumbuhan ekonomi, data kondisi bisnis T3 2019 dan data pengangguran domestik. Namun sayangnya 3 data positif ini seakan tertutupi dengan pergerakan USD (terlihat dr USD index) yang cukup signifikan. Utamanya didorong trade deficit US yang turun signifikan,” Tutur Fikri.

Leon beranggapan rupiah masih akan dipengaruhi sentimen umum seperti penguatan dollar akibat optimisme pertumbuhan ekonomi global yang membaik dan kemungkinan berakhirnya perang dagang antara Tiongkok dan AS.

Sementara Fikri menilai, rupiah hari ini akan menanti rilis data-data AS seperti data produksi minyak dan cadangan (gasoline production&inventories) serta total vehicle sales. Fikri menilai jika rilis 2 data ini lebih baik dari perkiraan analis, ada kemungkinan rupiah akan terdepresiasi pada perdagangan besok.

Baca Juga:   Rupiah Nongkrong di Level Rp13.951/Dolar AS

Berdasarkan beragam sentimen di atas, Fikri memproyeksikan rupiah akan menguat di rentang Rp 13.970 – Rp 14.070 per dolar AS. Sementara Lukman proyeksikan rupiah dapat kembali tertekan di atas Rp 14.000 dengan range Rp 14.000-Rp 14.050 per dolar AS.