mediasumutku.com | JAKARTA -Perdagangan Kamis (10/10/2019) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih lanjut terkoreksi. IHSG tekoreksi tipis sebesar 0,09% ke level 6.023 dengan transaksi jual bersih asing Rp 565,34 miliar.
Menurut, Analis Indo Premier Sekuritas, Mino mengatakan sentimen belum menentunya hasil terkait perundingan perang dagang antara Amerika Serikat (AS)-Tiongkok menjadi penyebab terkoreksinya IHSG.
Sementara Head of Research Reliance Sekuritas Lanjar Nafi mengatakan, selain perang dagang, ketidakkondusifan dalam negeri pascainsiden penusukan Menkopolhukam Wiranto di Banten siang tadi memancing naiknya kekhawatiran investor.
Mereka melihat sentimen perang dagang masih akan menjadi fokus utama pasar. Pasalnya hingga kini belum ada sentimen lain uang cukup berarti dan mampu menggerakkan pasar. Tidak hanya di Asia, ketegangan akibat sentimen perang dagang menurut Lanjar juga mulai merambat ke Eropa.
“Kegugupan para investor terlihat jelas di Asia merambat ke Eropa ketika serangkaian berita utama mengguncang pasar, dengan para pedagang berusaha untuk mencerna laporan segala sesuatu mulai dari durasi pembicaraan perdagangan AS-China,” kata Lanjar.
Sedangkan Mino memproyeksikan IHSG masih akan melemah dengan level support 5.985 dan resistance 6.055. Lanjar memproyeksikan IHSG dapat menguat pada perdagangan besok dengan level support resistance berada di kisaran 6.000-6.088.
Adapun untuk saham yang layak diakumulasikan besok, Lanjar merekomendasikan SMGR, TPIA, GGRM, HMSP, BBNI, BBTN, BMRI, SRIL, ADRO, ITMG, INCO, BSDE, dan ERA.