Scroll untuk baca artikel
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
previous arrow
next arrow
Sumut

Antisipasi Hama, Petani Diminta Tingkatkan Kewaspadaan

×

Antisipasi Hama, Petani Diminta Tingkatkan Kewaspadaan

Sebarkan artikel ini

mediasumutku.com|SERGAI-Ribuan hektare areal pertanian padi di 9 kecamatan, Kabupaten Serdang Bedagai mulai di serang hama wereng batang cokelat (WBC). Untuk itu, para petani diminta meningkatkan kewaspadaan untuk mengantisipasi hama tersebut.

Hal ini disampaikan Plt Kepala Dinas Pertanian Sergai, Dedy Iskandar didampingi Kepala Bidang Tanaman Pangan/Holtikultura Chairul saat memantau penyemprotan massal hama WBC yang menyerang area pertanian padi di kelompok tani Suka Tani dan Suka Mulia Desa Sukajadi, Kecamatan Tanjung Beringin, Sabtu (3/7/2021).

Menurut Dedy, berdasarkan data dari Dinas Pertanian Kabupaten Sergai, hama WBC tersebut sudah menyerang area pertanian padi di 9 Kecamatan yang ada di Kabupaten Sergai.

“Iya, sudah terjadi serangan hama WBC. Saat ini, pihak kita (Dinas Pertanian) bekerjasama dengan para kelompok tani melakukan pengendalian dengan cara melakukan penyemprotan insektisida,” ungkap Dedy.

Dedy menjelaskan, saat ini sudah terjadi peningkatan populasi hama WBC pada Masa Tanam (MT) I April hingga September. Peningkatan populasi tersebut terjadi di 9 Kecamatan yakni, di wilayah Kecamatan Sei Rampah, Teluk Mengkudu, Perbaungan, Dolok Masihul, Pegajahan, Serba jadi, Bandar Khalifah, Tebing Syahbandar dan Kecamatan Tanjung Beringin.

“Menurut data yang sudah kita terima dilapangan, dari 9 Kecamatan tersebut, luas waspada serangan mencapai 2.000 hektare dengan populasi WBC berkisar antara 5 – 20 ekor/rumpun. Hal ini juga sudah dilakukan pengendalian massal seluas 1.450 hektare, ” jelas Dedy Iskandar.

Untuk itu, sambung Dedy, kepada seluruh petani yang ada di Kabupaten Sergai untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap serangan Hama WBC tersebut.

Baca Juga:   PW NU Sumut Berbagi Ribuan Paket Daging Kurban

“Sebab, jika tidak secepatnya ditanggulangi, maka petani akan mengalami gagal panen (puso),” ujarnya.


Dikatakannya, meskipun saat ini, Dinas Pertanian sendiri sudah melakukan beberapa tindakan seperti mengintensifkan pengamatan di lapangan melalui Petugas Pengamat OPT (POPT), penyuluh dan Petani Pengamat Swadaya. Namun, dalam hal pengendalian ini, peran dari masyarakat petani sendiri sangat diperlukan.

“Kita sangat berharap, masyarakat petani khususnya petani padi ini dapat meningkatkan kewaspadaannya. Jika terjadi populasi hama WBC, petani harus melakukan pengendalian swadaya terlebih dahulu dengan melakukan penyemprotan insektisida yang dianjurkan,” pungkasnya.

Namun, lanjut Dedy, jika peningkatan populasi hama WBC ini semakin meningkat, petani harus melaporkan hal tersebut kepada Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) yang sudah ditugaskan oleh Dinas Pertanian. Sehingga, hal ini nantinya bisa ditanggulangi secara bersama-sama.

“Pengendalian swadaya ini sangat penting dilakukan terlebih dahulu, sehingga tidak terjadi peningkatan populasi. Petani harus bisa mandiri, jangan selalu berharap atau menunggu bantuan dari Pemerintah baru dilakukan pengendaliannya,”imbuhnya. (MS6)

Baca Juga:   Sejahterakan Petani, Darma Wijaya Akan Perbaiki Infrastruktur