Scroll untuk baca artikel
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
previous arrow
next arrow
Ekonomi

Antisipasi Pidato Trump, Wall Street Gagal Capai Rekor

×

Antisipasi Pidato Trump, Wall Street Gagal Capai Rekor

Sebarkan artikel ini

mediasumutku.com | JAKARTA – Pada perdagangan Selasa (12/11/2019) Wall Street berbalik menguat. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kemarin mengatakan bahwa AS makin mendekati penandatanganan kesepakatan awal dengan China, tanpa menyebut detail negosiasi.

Bursa saham AS sempat menyentuh level tertinggi pada tengah hari waktu setempat karena antisipasi pidato Trump, tapi gagal mencapai rekor pada penutupan perdagangan.

Kemarin, Dow Jones Industrial Average flat pada level 27.691,49. Indeks S&P 500 naik 0,16% ke 3.091,84. Sedangkan Nasdaq Composite menguat 0,26% ke 8.486,09.

Investor mengantisipasi komentar yang bisa memperburuk perang dagang yang telah berlangsung selama 16 bulan. Kemarin, Trump mengatakan bahwa negosiator AS dan China mendekati akhir kesepakatan fase satu, tapi kembali mengulangi pernyataan bahwa China bermain curang pada perdagangan.

Baca Juga:   Bantu Bangkitkan IKM di Masa Pandemi, Pemkab Sergai Beri Bantuan

“Investor berharap ada kejelasan lebih lanjut pada perselisihan perdagangan ini dan tampaknya tidak mendapatkan apapun,” kata Chuck Carlson, chief executive officer Horizon Investment Services kepada Reuters.

Para pelaku pasar modal memandang tensi perang dagang AS-China sebagai ketidakpastian utama di tengah kenaikan pasar saham yang mendekati rekor. “Pasar saham tampaknya berusaha tidak terlalu reaktif terhadap pernyataan Trump soal perdagangan,” imbuh Carlson.

Bursa menguat dipicu oleh pemangkasan suku bunga acuan, kinerja kuartal ketiga yang lebih tinggi daripada ekspektasi, dan tanda-tanda bahwa penurunan ekonomi telah berakhir.

Pelaporan kinerja kuartal ketiga yang hampir berakhir menunjukkan bahwa para penghuni S&P 500 mencatat laba yang lebih tinggi daripada prediksi. Tapi, laba bersih para emiten ini secara keseluruhan mencetak penurunan laba 0,5%.

Baca Juga:   Pasca Pengumuman Kabinet, Kurs Rupiah Terkoreksi Tipis