Scroll untuk baca artikel
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
previous arrow
next arrow
Sumut

Atasi Bencana, BPBD Tebingtinggi Gelar Simulasi Banjir Bandang

×

Atasi Bencana, BPBD Tebingtinggi Gelar Simulasi Banjir Bandang

Sebarkan artikel ini

mediasumutku.com| SERGAI- Walikota Tebingtinggi, Umar Zunaidi Hasibuan, membuka pelaksanaan simulasi banjir bandang yang dilaksanakan oleh Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tebing Tinggi mulai tanggal 10 sampai dengan 12 November 2020 mendatang, di Aula Hotel Malibau Jalan Sudirman Kota Tebing Tinggi.

Walikota Tebingtinggi, Umar Zunaidi pada kesempatan itu mengatakan, iklim Indonesia saat ini diprediksi sedang memasuki iklim yang disebut dengan La Nina. Iklim dimana tekanan udara itu bergeser dari arah Selatan menuju arah Indonesia.

“Kalau di luar negeri kita kenal dengan namanya badai topan, tapi di Indonesia menjadi angin puting. Karena itu, tingkat hujan disertai angin kecang akan sering terjadi, intensitas curah hujan akan sangat tinggi. Hal ini akan menimbulkan dampak banjir, angin puting beliung dan banjir kiriman dari hulu, menghadapi hal itu, maka kita laksanakan pelatihan dalam menghadapi banjir bandang upaya mencegah tidak ada korban jiwa,” bilangnya.

Menurut Umar, untuk menghadapi bencana, pihaknya bekerjasama dengan pihak-pihak terkait. Sebab, untuk menanggulangi bencana semuanya harus bersinergitas.

Baca Juga:   Bupati Serdang Bedagai Darma Wijaya Terima Aundiensi STAIS Tebing Tinggi Deli

“Misalnya, kita juga memiliki Polres yang siaga bencana dan sudah kita siapkan peralatan peralatan, kita harus siap-siap, tidak bisa kita waktu sudah datang bencana baru bertanya di mana meminjam perahu karet. Dari itu siap siaga bencana paling penting, personil gabungan harus meningkatkan kerjasamanya, terutama para relawan seperti Tagana harus ditingkatkan kemampuannya,” ujarnya.

Kepala BPBD Kota Tebingtinggi, Wahid Sitorus mengatakan, tujuan simulasi pelatihan banjir bandang untuk meningkatkan pengetahuan, wawasan dan kopetensi serta kapasitas masyarakat khususnya para kepala lingkungan.(MS6)