mediasumutku.com| MEDAN- Permasalahan yang timbul pada tanaman cabai saat ini adalah harga cabai yang anjlok dibawah standar sehingga petani tidak mau berawat pertanamannya kembali akhirnya sebagian pertanaman cabai milik petani terserang hama Trip.
Bupati Batubara, Zahir mengatakan, ada beberapa arahan agar petani bisa sejahtera yakni pertama meminta Tim dari Kementerian Pertanian turun, untuk menggali permasalahan di Batubara.
“Kedua lakukan uji tanah untuk mengetahui kandungan unsur tanah, ketiga saya akan meminta sarana dalam hal ini traktor ke Kementerian Pertanian,” ujarnya saat Jajaran Badan Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPTPH) Sumatera Utara bersama Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sumatera Utara melakukan Sowan ke Bupati Batubara, Selasa (29/6/2021).
Keempat kata Zahir, alat CAS sangat diperlukan di Lubuk cuik, dan kelima pengawalan pertanaman dari serangan OPT harus secara intensif.
“Semoga arahan ini segera terwujud,” katanya.
Sementara itu, Kepala Unit Pelaksana Teknis Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura (UPT PTPH) Sumut, Marino mengatakan kunjungan ini adalah dalam rangka koordinasi terkait dengan Pertanaman cabai di Desa Lubuk Cuik Kecamatan Lima puluh pesisir Kabupaten Batubara.
“Lahan di desa ini seluas 514 ha pertanaman cabai di Lubuk cuik kondisinya saat ini sudah dipanen rata-rata sebanyak 12-15 kali panen, produksi rata-rata 8 s.d 10 ton/ha,” katanya.
Permasalahan yang timbul saat ini adalah harga cabai yang anjlok dibawah standar sehingga petani tidak mau berawat pertanamannya kembali akhirnya sebagian pertanaman cabai milik petani terserang hama Trip.
“Artinya jika harga bagus petani tetap memelihara pertanamannya sampai panen minimal yang ke-17,”katanya.(MS11)