mediasumutku.com| MEDAN– Banjir yang melanda Jakarta dan sekitarnya, atau sebagian wilayah yang ada di Jawa, tak berimbas pada harga pangan di Sumatera Utara.
Ketua Pemantau Pangan Sumut, Gunawan Benjamin mengatakan, disaat banjir di Jawa terjadi, harga bawang merah yang paling rentan mengalami kenaikan harga di Sumatera Utara. Akan tetapi untuk saat ini, harga bawang merah terpantau masih stabil dan tidak mengalami kenaikan.
“Dari hasil pantauan kita, sejumlah pasokan bawang di wilayah Karo masih mampu memenuhi permintaan bawang di wilayah Sumut. Dan, sejauh ini harga bawang merah cukup stabil dikisaran Rp26.000 hingga 28.000 perkilogram. Dari hasil pemantauan di awal pekan ini. Justru ada kenaikan harga cabai merah di sejumlah pedagang, meskipun tidak semua pedagang,” katanya, Senin (22/2/2021).
Disebutkannya, kenaikan harga cabai merah di awal pekan ini pun kerap terjadi. Dimana, hari minggu merupakan hari libur bagi sebagian besar petani di Kabupaten Karo. Petani disana lebih banyak memanfaatkan hari minggu untuk Ibadah, ketimbang turun keladang. Sehingga pasokan cabai kerap mengalami gangguan sementara di awal pekan.
Meski demikian, harga cabai merah saat ini masih cukup ideal, karena dijual sekitar Rp 28.000 hingga 30.000 perkilogramnya.
“Nah, berbeda dengan cabai merah, cabai rawit harganya justru mengalami penurunan tajam di awal pekan ini. Stok dari luar wilayah Sumut yang meningkat membuat harga cabai rawit mengalami penurunan signifikan. Cabai rawit saat ini dijual dikisaran Rp30.000 hingga 35.000 perkilogram,”sebutnya.
Jadi, lanjut Gunawan, bukan dikarenakan adanya banjir di sejumlah wilayah di pulau Jawa.
“Untuk Sumut saya pikir harganya masih belum terimbas dampak banjir dari Jawa. Yang penting banjir di Jawa tidak berlangsung lama. Yang dikuatirkan akan memicu gangguan panen maupun distribusi barang. Jika bencana berlangsung cukup lama, yang dikuatirkan adalah adanya pengaruh besar pada perubahan harga bahan pokok di sejumlah wilayah di Indonesia,”ujarnya.(MS11)