Mediasumutku.com | MEDAN – Untuk pertama kali, dalam rangka membantu tim gugus tugas dalam menangani Covid-19 di Sumut.Maka pihak Badan Wakaf Indonesia (BWI) Sumatera Utara (Sumut) terpanggil menyalurkan wakaf sebesar Rp 50 juta.
Hal ini diungkapkan Ketua BWI Sumut, H.Syariful Mahya Bandar, didampingi penasehat BWI Sumut H. Panusunan Pasaribu dan pengurus BWI lainnya langsung menyerahkan bantuan uang itu kepada Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumut Riadil Akhir Lubis di Pendopo Rumah Dinas Gubernur Sumut, Selasa (21/4/2020).
Menurut Ketua BWI Sumut, H.Syariful Mahya Bandar mengatakan gugus tugas memiliki tugas yang berat dalam penanganan Covid-19 sehingga perlu mendapat dukungan dari berbagai pihak. “Gugus tugas mengemban tugas dan misi yang berat, mereka membutuhkan dukungan dari semua pihak. Kita menyalurkan wakaf kepada tim gugus Tugas ini agar bisa meringankan beban dari tugas mereka dan wakaf ini bisa diberikan kepada orang yang berhak menerimanya di masa wabah ini,” kata Syariful.
Syariful mendoakan agar para pemberi wakafnya kepada BWI pahalanya bisa terus mengalir dan wabah ini cepat usai. “Kita tentu doakan ini menjadi amal zariyah bagi masyarakat yang mau memberikan wakaf. Dan tentu kita sama-sama doakan agar wabah ini segera usai,” tambah Syariful.
Di saat yang sama, Gubernur Sumut (Gubsu) Edy Rahmayadi yang juga merupakan Ketua GTPP Covid-19 Sumut menyempatkan diri menerima para pengurus BWI Sumut di kediamannya. Gubsu selaku Ketua tim gugus tugas akan menyalurkan wakaf dari BWI kepada masyarakat yang membutuhkan, janjinya.
“Kita sangat berterima kasih kepada BWI Sumut yang telah menyalurkan wakaf dari masyarakat ke gugus tugas. Kita akan salurkan ini kembali kepada warga masyarakat kita yang sangat membutuhkan di tengah wabah ini,” kata Edy Rahmayadi.
Selain wakaf sebesar Rp 50 juta, tim GTPP Covid-19 Sumut juga mendapatkan bantuan 240 pack minyak goreng sebanyak (@ kemasan 1 liter) dari PT Smart Tbk, sumbangan bahan makanan dari PT Toyota Deltamas Medan yaitu 280 paket sembako (terdiri atas beras, gula, minyak goreng dan mi instan). Juga bantuan masker bedah 5.000 buah dan 10.000 pasang sarung tangan karet dari Kementerian Kesehatan RI.
