mediasumutku.com | MEDAN – Boru Oholu, baju adat Nias, Uis Karo, Ulos Batak dan Kain Sari India disematkan kepada Muhammad Bobby Afif Nasution oleh tokoh-tokoh agama Medan. Simbol-simbol adat ini disematkan dalam acara Ramah tamah Bobby Nasution bersama tokoh agama di Cityhall Medan, Selasa (3/11/2020), sebagai bentuk doa dan dukungan para tokoh agama kepada pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Medan menuju 9 Desember 2020 nanti.
Mewakili tokoh, RE Nainggolan menuturkan sudah dua bulan tokoh-tokoh agama menyatakan kebulatan tekad mendukung Bobby-Aulia. Kebulatan tekad ini harus terus ditingkatkan jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), 9 Desember 2020.
“Tanggal 9 Desember, tinggal sebentar lagi. Makanya tokoh-tokoh lintas agama bersama-sama memberangkatkan Bobby-Aulia, agar tetap sehat dan semangat dan senantiasa tetap kukuh dan komitmen menjalankan tugas,” ucap dia dalam kegiatan yang dihadiri Buya Syeh Ali Akbar Marbun, ustad Dedi Masri, tokoh Buddha, Indra Wahidin, tokoh Hindu, Madrogen, tokoh Protestan dan Katolik, Otman, Paul Wakare, Landen Marbun, Sanggam Bakkara serta tokoh Konghuco.
Menurut RE Nainggolan, Bobby adalah seorang yang rendah hati, memberi hormat pada yang lebih tua. “Ada tiga hal paling utama dalam setiap orang dalam memegang jabatan, kerendahan hati, kehormatan dan kejujuran. kita harap Bobby seperti ini,” tuturnya.
Kata RE Nainggolan, berdasarkan pengalamannya selama 36 tahun menjadi aparatur negara, kalau tidak ada yang dikenal di pemerintah pusat, tidak ada yang diperoleh secara khusus untuk daerah.
“Makanya, keberhasilan suatu daerah 25% ditentukan networking kepala daerahnya. Bobby punya networking ke pusat. Inilah saatnya Medan kita bangun. Memilih Bobby bukan kepentinsaya, tapi kepentingan Medan seluruhnya,” kata dia.
Diharapkan para tokoh-tokoh agama mengajak seluruh jemaah untuk datang ke TPS, 9 Desember 2020. Dengan begitu bisa mengubah partisipasi pemilih 25,38% saat Pilpres, menjadi 90,38% di Pilkada tahun ini.
Bobby Nasution dalam sambutannya mengucapkan terimakasih kasih atas dukungan dan doa tokoh-tokoh agama. “Saya mewakili pribadi, tim pemenangan mohon doa diberikan keteguhan hati, sehingga apa yang diperjuangkan dan kami katakan kedepannya bisa dilakukan,” ucap dia.
Dikatakan Bobby, sekarang Medan menginginkan pemimpin amanah. Dia bersama pendamping Aulia Rachman, juga tidak ingin berjanji belaka. “Bukan beri janji muluk-muluk, janji luar biasa, tapi ingin agar warga Medan mendapatkan keberkahan,” tegasnya.
Dituturkan menantu Presiden Jokowi ini, hingga kini keberkahan hujan belum dapat dirasakan seluruh masyarakat Kota Medan. Makanya tugas pemimpin agar keberkahan hujan bisa dirasakan. Agar keberkahan Kota Medan dapat terwujud, sambung Bobby, karakter pemimpin kota Medan harus berdasarkan sopan santun, dan mau menerima masukan.
“Selain itu, kemajemukan Kota Medan harus benar-benar dijaga. Apalagi Medan merupakan miniatur umat beragama di Indonesia. Kemajemukan Medan yang sangat tinggi, harus selalu dijaga. Masa kampanye harus dijadikan alat silaturahmi, bukan pemecahan belah,” tukasnya.