Scroll untuk baca artikel
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
previous arrow
next arrow
Sumut

BPBD Asahan Usulkan Pembangunan Tembok Penahan Tanah di SDN 018478

×

BPBD Asahan Usulkan Pembangunan Tembok Penahan Tanah di SDN 018478

Sebarkan artikel ini

ASAHAN – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Asahan  mengusulkan pembangunan tembok penahan tanah untuk melindungi bangunan gedung sekolah dasar (SD) Negeri 018478 yang nyaris terperosok masuk ke dalam jurang karena longsor.

“Kalau ditimbun itu tidak mungkin. Harus dibangun tembok penahan tanah secepatnya, agar gedung sekolahnya tidak rubuh,” kata Asrul Wahid, Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Asahan kepada wartawan di ruang kerjanya, Kamis (29/9/21).

Kata Asrul beberapa waktu lalu, pihaknya telah turun ke lokasi dan menghitung luas kolom longsoran yang mengancam sekolah dasar tersebut yang kini sudah persis berada di bibir jurang.

“Sudah dihitung, luas longsorannya 30 kali 50 meter. Sekarang longsorannya itu sudah hampir memakan badan jalan,” ujarnya.

Baca Juga:   Jelang Libur Natal dan Tahun Baru Warga Diimbau Hindari Kerumunan dan Patuhi Prokes

Kini, lanjutnya, BPBD Asahan tengah menyiapkan usulan perbaikan dampak bencana longsor tersebut ke Provinsi Sumatera Utara (Sumut) dengan menyiapkan sejumlah syarat yang diperlukan agar secepatnya pembangunan mencegah gedung tersebut rubuh terperosok ke dalam jurang akibat longsor.

“Dananya juga tidak sedikit yang dibutuhkan. Kami sudah menghitung, bisa mencapai Rp 3 Miliar. Kami tetap mengupayakan dan berkoordinasi dengan provinsi atau pusat agar secepatnya bisa teratasi,” kata Asrul.

Seperti diketahui, gedung Sekolah Dasar (SD) Negeri 018476 di Desa Goting Sidodadi, Kecamatan Bandar Pasir Mandoge, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara (Sumut), terancam terperosok ke jurang. Sebab, tanah di sekitar sekolah terus tergerus longsor.

Pantauan wartawan, Rabu (29/9/21), bibir jurang yang longsor bahkan sudah menyentuh bagian fondasi bangunan gedung sekolah. Untuk mengantisipasi terjadi longsor lagi, puluhan siswa yang belajar di tiga ruang kelas sekolah tersebut dipindah ke ruang kelas lain.

Baca Juga:   Gubernur Edy Rahmayadi Kunjungi Daerah Banjir Rob Belawan

“Kalau longsorannya ini sudah lama, terus meluas sampai sekarang ini,” kata salah seorang guru, Sabaria.

Di samping itu, pihak sekolah telah memberikan pagar kawat pembatas agar para siswa tidak mendekat dan bermain di sekitar lokasi. Usulan perbaikan dan pencegahan dampak longsor lebih luas juga telah disampaikan ke pemerintah terkait, namun sampai saat ini belum ada penanganan dan upaya lebih lanjut. (MS10)