Scroll untuk baca artikel
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
previous arrow
next arrow
Nasional

Bulog : Selama Pandemi Covid-19, Stok Pangan Nasional Aman

×

Bulog : Selama Pandemi Covid-19, Stok Pangan Nasional Aman

Sebarkan artikel ini

Mediasumutku.com | Jakarta — Saat ini, setiap harinya Bulog menyerap Gabah Petani kurang lebih 12 ribu ton per hari. Pihak Badan Urusan Logistik atau Bulog mengklaim telah menuntaskan permasalahan defisit pangan yang dialami sejumlah daerah dan pernah diungkapkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan sekarang pasokannya telah aman.

Demikian hal yang diungkapkan Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Perum Bulog, Tri Wahyudi Saleh, saat konferensi video, di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Jakarta, Minggu (17/5/2020).

Menurut Tri Wahyudi Saleh bahwa Perum Bulog telah mencukupi pasokan bahan pangan ke daerah-daerah pangan yang stoknya rawan, usai disampaikan Presiden Jokowi dalam Rapat Terbatas.

“Alhamdulillah dalam dua hari, pihak Bulog sudah melakukan pendistribusian dan penyebaran,  hanya butuh dua hari setelah dipublikasikan, pasokan telah ada tujuan daerah yang defisit sudah kami laksanakan, Alhamdulillah saat ini pasokan pangan sudah tersedia semua,” ujarnya

Untuk itu, pihak Bulog mengimbau warga masyarakat di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi dan Tangerang, serta seluruh warga Indonesia tak perlu khawatir terkait pasokan bahan pokok selama masa pandemi. Ia memastikan ketersediaan bahan pokok aman.

Baca Juga:   Korban Banjir, 53 Orang Tewas dan 1 Orang Hilang di Jabodetabek

“Bulog tetap menjalankan fungsinya tiga pilar ketahanan pangan, antara lain, pilar ketersediaan, keterjangkauan, dan stabilisasi,” imbuhnya.

Terkait ketersediaan, untuk komoditas beras, Perum Bulog melakukan penyerapan gabah dari tangan petani. Saat ini, setiap harinya Bulog menyerap kurang lebih 12 ribu ton per hari. Ia berharap pada puncak panen yang berlangsung pada Mei dan Juni nanti, Bulog bisa menyerap hingga 90 ribu ton per hari.

Sebaran stok beras di seluruh gudang Bulog di Indonesia adalah 1,4 juta ton saat ini,” ujarnya.

Lanjut,Tri Wahyudi Saleh, pihak Bulog juga
memastikan pasokan gula pasir dengan cara mendatangkan importasi gula. Pihak Bulog memastikan gula impor itu akan tersebar di seluruh Indonesia melalui operasi pasar. Dengan demikian, harapannya bisa menekan lonjakan harga.

“Saat ini harga di pasaran kisaran Rp.17ribu- Rp.18 ribu, kami yakin dengan operasi pasar Bulog gula akan mendekati Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp12.500 per kilogram,” tuturnya.

Bulog juga memastikan keterjangkauan harga beras di seluruh wilayah Indonesia dengan melalui operasi pasar tersebut. Sehingga stabilisasi harga mulai dari di tingkat produsen hingga ke tingkat petani serta stabilisasi harga di tingkat konsumen dengan operasi pasar.

Baca Juga:   Pj Wali Kota Padangsidimpuan Tabuh Rapai Saat Pembukaan Sarasehan UMKM Komwil I APEKSI 2023 di Lhokseumawe

Kami imbau masyarakat tidak panik, sehingga bijaklah dalam membeli komoditi pangan yang ada,” ujarnya.

Perum Bulog menyatakan telah menyalurkan beras bantuan sosial (bansos) kepada 877.376 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Jabodetabek yang terdampak Covid-19 per 16 Mei 2020. Jumlah tersebut setara 60,48 persen dari total target 1,45 juta penerima bantuan.

“Di Jabodetabek kami ditugaskan 1,4 juta ton,saat ini posisinya kami sudah sebarkan 60 persen dari 1,45 juta ton. Kami lakukan non stop di beberapa daerah termasuk Kepulauan Seribu,” ujar Tri.

Ia menuturkan sasaran tersebut merupakan usulan pemerintah daerah (pemda) dan komunitas dari Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS). Dari data yang dihimpun Bulog, penerima manfaat paling banyak berada di Jakarta Timur sebanyak 273.784 KPM. Sedangkan paling sedikit berada di Kepulauan Seribu yakni 3.244 KPM.

Baca Juga:   KPAI Minta Pembelajaran untuk Jenjang PAUD Ditunda Dulu

“Saat ini , tidak hanya Kemensos tapi kementerian lain dan lembaga sosial juga butuh beras untuk memberikan bantuan kepada saudara kita yang terdampak Covid-19,” katanya.

Bantuan beras yang diberikan kepada setiap KPM sebanyak 25 Kg. Sebelumnya, ia menjelaskan penyaluran beras bansos itu dibagi dalam dua periode. Periode pertama, sejak 5 Mei lalu hingga 18 Mei 2020. Lalu, periode kedua pada 1-14 Juni 2020 mendatang.

Pihak Bulog mencatat ketersediaan beras di seluruh gudang Bulog mencapai 1,42 juta ton. Jumlah tersebut terdiri dari 1,32 juta ton Cadangan Beras Pemerintah (CBP) dan 101.364 beras komersial.