Scroll untuk baca artikel
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
previous arrow
next arrow
Medan

Camat Diminta Bawa Warga Terkonfirmasi Positif Covid-19 ke Isoter

×

Camat Diminta Bawa Warga Terkonfirmasi Positif Covid-19 ke Isoter

Sebarkan artikel ini

MEDAN-Para camat diminta bertanggung-jawab untuk membawa warganya yang terkonfirmasi positif Covid-19 ke isolasi terpadu milik Pemerintah Kota Medan, baik di Hotel Novotel Soechi maupun Gedung Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (P4TK).

“Mulai hari ini, lakukan pendekatan secara persuasif dan humanis, agar warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 mau masuk ke isolasi terpadu milik Pemko Medan,” ucap Sekda Pemko Medan, Wiriya Alrahman saat memimpin rapat koordinasi penanganan Covid-19, di Gedung PKK Kota Medan, Kamis (14/10/2021).

Rapat diikuti camat, kepala puskesmas, dan pimpinan OPD, dan perwakilan TNI/Polri itu.

Sekda mengatakan, membawa warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 dilakukan untuk mencegah penularan. Dia menyebutkan, penanganan dan pengawasan akan lebih efektif jika warga yang positif Covid-19 dirawat di tempat isolasi terpadu daripada menjalani isolasi mandiri di rumah sendiri.

Baca Juga:   Sat Pol Airud Polres Sergai Gelar Sosialisasi Pencegahan Covid-19 Menuju New Normal

“Masih banyak ruang di tempat isolasi terpadu kita. Saat ini tinggal 8 orang yang dirawat di isolasi terpadu milik Pemko Medan,” sebut Sekda.

Memang, lanjutnya, saat ini Medan telah berada pada PPKM Level 2. Ada kelonggaran pembatasan, baik kegiatan sosial maupun ekonomi. Namun, Sekda menekankan, agar kondisi ini tidak membuat lemah dan lengah.

“Covid-19 masih ada dan akan menyerang saat kita lemah dan lengah,” pesan Sekda.

Sekda memaparkan, selama beberapa hari terakhir ini terjadi perkembangan perlu diperhatikan. Dia merincikan, pada 10 Oktober pertambahan kasus konfirmasi positif Covid-19 sebanyak 12, 11 Oktober 10 kasus, 12 Oktober 12 kasus, dan 13 Oktober meningkat tajam menjadi 31 kasus.

Baca Juga:   Dua Kecamatan di Kabupaten Toba Nihil Kasus Covid-19

“Dari tanggal 10 sampai 12 Oktober tidak ada yang meninggal dunia, namun pada tanggal 13 Oktober tercatat satu orang meninggal. Ini menjadi warning bagi kita,” ucap Sekda seraya mencontohkan kejadian Singapura yang kasus Covid-19 sempat turun namun belakangan melonjak tajam.

Sekda juga mengingatkan, camat bekerja dan terus melakukan pemantauan di wilayah masing-masing. Dia menekankan, camat harus mempunyai data nama dan alamat warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 dan menjalin kerjasama dengan pihak Puskesmas untuk melakukan tracing dan testing.

“Pak Wali Kota juga menginginkan para camat melakukan monitoring dan memberikan laporna penanganan Covid-19 di wilayah masing-masing,” ucap Sekda seraya mengingatkan pimpinan OPD memberikan pendampingan yang maksimal kepada camat-camat dan juga membuat laporan pendampingan.

Baca Juga:   Pengoperasionalan Terminal Tipe A Amplas Diharapkan Mampu Atasi Kemacetan

Poin penting lain yang disampaikan Sekda sebagaimana arahan Wali Kota Medan adalah agar camat dan kepala puskesmas mempercepat program vaksinasi. Saat ini, Medan telah mendapat 112 ribu vaksin Pfizer. Vaksinasi diprioritaskan untuk lansia juga anak usia 12 sampai 18 tahun untuk mendukung Pembelajaran Tatap Muka.

Untuk lansia, Sekda mengharapkan, agar para camat bisa mengupayakan vaksinasi secara door to door.

“Saya menegaskan agar seluruh camat dan pimpinan OPD tetap waspada, tidak lengah dan lemah, sehingga PPKM di Medan bisa turun dari Level 2 ke Level 1,” ujarnya. (MS7)