Mediasumutku.com – Sejumlah orang kerap mengabaikan serangan stroke ringan. Pasalnya, serangan stroke ringan atau dalam istilah medis dikenal sebagai Transient Ischemic Attack (TIA) umumnya berlangsung singkat. Padahal, stoke ringan bisa jadi tanda serangan stroke yang lebih berat.
Penyebab dan gejala stroke ringan Penyebab stroke ringan umumnya karena penyumbatan pembuluh darah arteri di otak.
Melansir Harvard Health Publishing, gumpalan darah dan plak berisi kolesterol dapat menghalangi aliran darah dalam arteri yang mengarah ke otak.
Begitu ada penyumbatan pembuluh darah di otak, penderita bisa mengalami gejala stroke ringan seperti:
- Mati rasa atau merasa lemah di wajah, lengan, kaki, atau salah satu bagian tubuh
- Susah menggerakkan jari, tangan, lengan, atau kaki
- Bingung
- Susah bicara atau memahami apa yang dikatakan seseorang
- Susah melihat atau mendengar apabila salah satu mata atau telinga ditutup
- Pusing
- Susah berjalan, kehilangan keseimbangan, dan susah koordinasi antarbagian tubuh
Umumnya penyumbatan pembuluh darah arteri pada stroke ringan cukup kecil. Sehingga, sistem di dalam tubuh bisa dengan cepat membuka kembali arteri yang tersumbat dan mengentikan gejalanya.
Gejala stroke ringan bisa sembuh atau hilang dalam waktu kurang dari 24 jam. Penyumbatan yang lebih besar atau lebih kuat bisa menyebabkan stroke lebih berat.
Cara Mengatasi Stroke Ringan
Tidak seperti stroke berat, stroke ringan tidak menyebabkan kerusakan atau kecacatan jaringan otak permanen. Namun, seperti yang sudah disinggung di atas, stroke ringan bisa jadi peringatan kemungkinan serangan stroke berat di kemudian hari.
Melansir Healthline, terdapat beberapa cara mengatasi stroke ringan. Fokus perawatan stroke ringan di tahap awal adalah melancarkan aliran darah ke otak. Selain itu, perawatan stroke ringan turut menyasar identifikasi dan mengurangi risiko stroke yang lebih berat.
Beberapa cara mengatasi stroke ringan termasuk pemberian obat-obatan, prosedur medis, dan perubahan gaya hidup.
Obat untuk stroke ringan
Jenis obat untuk stroke ringan termasuk obat untuk mencegah pembekuan darah.
Prosedur medis stroke ringan
Selain obat-obatan, terkadang dokter merekomendasikan tindakan medis seperti prosedur bedah dengan kateter atau operasi untuk kasus penyempitan pembuluh darah yang parah.
Rekomendasi perubahan gaya hidup
Perubahan gaya hidup direkomendasikan untuk mencegah serangan stroke yang lebih parah di masa mendatang.
Setelah serangan stroke ringan, penderita perlu:
- Rajin berolahraga
- Menjaga berat badan tetap ideal
- Makan lebih banyak buah dan sayur
- Mengurangi makanan yang digoreng dan manis
- Cukup tidur
- Mengurangi stres
- Mengontrol gula darah, tekanan darah, dan kolesterol.
Dengan mengupayakan beberapa cara mengatasi stroke ringan yang tepat di atas, serangan stroke berat di kemudian hari bisa dicegah.
Mencegah Stroke Ringan
Mengingat bahwa stroke ringan berpotensi berkembang menjadi stroke, maka kondisi ini penting untuk dicegah. Berikut ini adalah beberapa cara mencegah stroke ringan yang bisa Anda lakukan mulai sekarang:
1. Menurunkan tekanan darah tinggi
Tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol merupakan faktor risiko terbesar yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami stroke ringan. Oleh karena itu, tekanan darah harus dijaga agar tidak lebih dari 120/80 mmHg.
Cara menjaga tekanan darah adalah dengan banyak makan buah dan sayuran, mengurangi konsumsi garam atau makanan yang asin, serta menghindari makanan yang mengandung kolesterol tinggi.
Selain itu, jangan lupa berolahraga sekitar 30 menit setiap harinya, berhenti merokok, dan perbanyak konsumsi asam lemak omega-3, seperti dari telur dan ikan.
2. Menurunkan berat badan
Obesitas bisa meningkatkan peluang seseorang terserang stroke ringan. Jika sudah mengalami berat badan berlebih, disarankan untuk menurunkan berat badan agar risiko terkena penyakit stroke berkurang.
3. Menjalani olahraga secara rutin
Olahraga mempunyai peranan penting untuk menurunkan berat badan dan menjaga stabilnya tekanan darah. Beberapa jenis olahraga, seperti jalan kaki, jogging, berenang, bersepeda, atau latihan fisik di gym, yang dilakukan setidaknya 4–5 kali seminggu bisa menurunkan risiko stroke ringan dan penyakit jantung.
4. Mengobati diabetes
Penderita diabetes dengan kadar gula darah yang tinggi dapat mengalami kerusakan dan sumbatan di pembuluh darah. Jika pembuluh darah otak mengalami kerusakan, risiko terkena stroke pun akan menjadi lebih tinggi.
Oleh karena itu, kendalikan kadar gula darah dengan menjaga pola dan porsi makan, rutin olahraga, serta minum obat-obatan yang sudah diresepkan oleh dokter.
5. Menghentikan kebiasaan merokok
Cara mencegah terjadinya stroke ringan selanjutnya adalah berhenti merokok. Hal ini karena merokok dapat membuat darah Anda mengental dan meningkatkan risiko terjadinya aterosklerosis, yaitu penumpukan plak yang dapat menyumbat pembuluh darah.
Jika mengalami gejala stroke ringan seperti yang disebutkan di atas, jangan tunda untuk segara ke rumah sakit agar kondisi ini dapat tertangani secepatnya oleh dokter spesialis saraf. Semakin cepat stroke ringan diobati, maka risiko penyakit ini berkembang menjadi stroke pun akan lebih rendah.