Medan – Dalam upaya meningkatkan kualitas dan daya saing produk kerajinan lokal, Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) terus mendorong inovasi bagi para pengrajin.
Salah satu langkah nyata adalah melalui Pelatihan Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) Tekun Tenun 2024 yang resmi dibuka di Aula Tengku Rizal Nurdin, Medan.
Kegiatan ini bertujuan untuk membekali para pengrajin dengan keterampilan menenun modern, desain inovatif, serta pemahaman tentang strategi pemasaran yang tepat untuk memasuki pasar global.
Pelatihan ini diikuti oleh 50 peserta dari berbagai daerah di Sumatera Utara, mencakup berbagai materi, seperti teknik pewarnaan alami, pengolahan serat, hingga pemanfaatan teknologi digital untuk promosi produk.
Program ini diharapkan mampu memberikan nilai tambah pada produk kerajinan lokal sehingga lebih kompetitif di pasar internasional.
Pjs. Ketua Dekranasda Sergai, Ny. Hj. Ainun Mardiah Parlindungan Pane, menyampaikan bahwa inovasi menjadi kunci utama dalam meningkatkan daya tarik produk kerajinan daerah.
“Kami ingin para pengrajin tidak hanya menguasai keterampilan tradisional, tetapi juga mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman. Dengan inovasi, produk kerajinan kita akan lebih menarik dan diminati pasar global,” ujarnya seusai menghadiri seremoni pembukaan pelatihan.
Kabupaten Serdang Bedagai selama ini dikenal dengan produk kerajinan tangan khas seperti anyaman daun pandan dan purun yang diolah menjadi berbagai produk seperti tikar, tas, hingga sandal.
Produk-produk tersebut telah berhasil menembus pasar nasional, bahkan diekspor ke beberapa negara. Meski demikian, Hj. Ainun mengakui bahwa masih banyak potensi yang bisa dikembangkan lebih lanjut, terutama dalam hal inovasi desain dan pemasaran.
“Kerajinan tangan Sergai sudah menembus pasar nasional, dan beberapa produk bahkan sudah diekspor. Namun, kita harus terus berinovasi dan meningkatkan strategi pemasaran agar bisa bersaing di pasar global,” tambah Ainun.
Ia juga menegaskan bahwa agar lebih kompetitif di pasar internasional, produk kerajinan Sergai memerlukan peningkatan kualitas dan kuantitas produksi.
Meski memiliki potensi besar, industri kerajinan tangan di Sergai tidak lepas dari sejumlah tantangan. Di antaranya, keterbatasan akses terhadap bahan baku berkualitas, minimnya modal, serta persaingan ketat dengan produk impor.
Menanggapi hal ini, Dekranasda Sergai telah berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, perbankan, dan perguruan tinggi, untuk mencarikan solusi bagi kendala-kendala yang dihadapi oleh para pengrajin.
“Kami terus berupaya mengatasi tantangan yang dihadapi pengrajin, seperti terbatasnya bahan baku dan modal. Selain pelatihan ini, kami akan memfasilitasi akses permodalan, mendukung pemasaran produk, dan mengembangkan pusat kerajinan yang terintegrasi,” jelas Ainun.
Dengan dukungan dari berbagai pihak, Dekranasda Sergai optimis sektor kerajinan tangan dapat berkembang menjadi salah satu pilar utama penggerak perekonomian daerah.
Pj. Gubernur Sumatera Utara, Agus Fatoni, yang turut hadir dalam pembukaan pelatihan, menyatakan bahwa pengembangan kerajinan tradisional merupakan langkah strategis untuk melestarikan budaya bangsa sekaligus memajukan perekonomian daerah.
“Pelatihan ini bukan hanya tentang meningkatkan keterampilan, tetapi juga tentang melahirkan generasi penerus yang mampu membawa kerajinan Sumatera Utara, khususnya dari Sergai, ke tingkat internasional,” ujar Agus dalam sambutannya.
Ia menambahkan bahwa kerajinan tradisional merupakan bagian penting dari identitas budaya yang harus terus dilestarikan dan dikembangkan agar tetap relevan di era modern.
Oleh karena itu, pemerintah provinsi berkomitmen untuk mendukung segala upaya yang dapat membantu pengrajin lokal memperluas jangkauan pasar mereka, baik di dalam negeri maupun luar negeri.
Pelatihan Tekun Tenun 2024 ini diharapkan menjadi awal yang baik bagi pengrajin lokal untuk mengembangkan potensi mereka secara maksimal.
Dengan keterampilan baru dan pemahaman tentang inovasi dan pemasaran, para pengrajin diharapkan mampu menciptakan produk-produk yang tidak hanya berkualitas tetapi juga memiliki daya tarik unik di pasar global.
Melalui pelatihan ini, Dekranasda Sergai optimis bahwa sektor kerajinan tangan bisa menjadi salah satu penggerak utama perekonomian daerah, sekaligus melestarikan warisan budaya lokal.
Para pengrajin juga didorong untuk terus berinovasi dan berkolaborasi dengan berbagai pihak agar mampu bersaing di tingkat internasional.
Dekranasda dan pemerintah berharap bahwa upaya ini akan membuka lebih banyak peluang bagi produk kerajinan Sergai untuk dikenal dan diminati secara global, sekaligus meningkatkan kesejahteraan para pengrajin dan mendorong perekonomian daerah menuju masa depan yang lebih cerah.(Budi)